Raih Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan, Tujuh Daerah Ini Diganjar Apresiasi IDSDB

(Foto: Dok. Infobank)

Jakarta – Sebanyak tujuh pemerintah daerah kabupaten meraih penghargaan atas pencapaian dalam Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) di ajang Regional Summit 2022. Daerah-daerah tersebut dinilai memiliki pencapaian dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek pilar lingkungan lestari, ekonomi berkelanjutan, inklusi sosial, dan tata kelola berkelanjutan.

Adapun ketujuh daerah itu adalah Kabupaten Badung, Trenggalek, Klungkung, Malinau, Kutai Kartanegara, Sukoharjo, dan Sanggau. Kabupaten Badung, Trenggalek, dan Klungkung berturut-turut menempati peringkat pertama, kedua, dan ketiga dari seluruh kabupaten di Indonesia dalam pencapaian pilar keberlanjutan secara keseluruhan.

Adapun Kabupaten Malinau mendapat apresiasi Inspirasi Lingkungan Lestari, Kutai Kartanegara Inspirasi Ekonomi Berkelanjutan, Sukoharjo Inspirasi Inklusi Sosial, Sanggau memperoleh Inspirasi Tata Kelola. Daerah-daerah tersebut mencetak nilai tertinggi berkat program dan pencapaian di masing-masing pilar.

“Upaya mencapai keberlanjutan membutuhkan pelembagaan dan pembudayaan, multi years budgeting, oembinaan dan pengawasan,” ujar Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA saat menyerahkan apresiasi tersebut di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022.

Sementara, Lead Konsorsium Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) Herman Suparman mengatakan, indeks ini diharapkan menjadi salah satu referensi dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di daerah, khususnya di tingkat kabupaten.

“Indeks ini sifatnya bukan self-assessment artinya daerah tidak menilai diri sendiri. Tim indeks menyusun desain riset dan mengumpulkan data untuk berbagai indikator sebagai turunan pilar keberlanjutan. Dari data tersebut diperoleh gambaran pencapaian kinerja daerah yang tercermin dalam peringkat daya saing,” papar Herman.

IDSDB diusung dengan semangat kolaborasi multipihak oleh mitra pembangunan dengan komite pengarah yang terdiri atas unsur pemerintah nasional, asosiasi pemerintah daerah, akademisi dan lembaga riset.

Selama hampir setahun, tim mengumpulkan data dari 415 kabupaten seluruh Indonesia. Indikator yang digunakan, antara lain mencakup kualitas lingkungan, manajemen sumber daya lingkungan, resiliensi lingkungan, daya dukung ekonomi berkelanjutan, kemampuan keuangan daerah, ekosistem investasi, ketersediaan infrastruktur ekonomi, ketenagakerjaan, keunggulan SDM, kesetaraan gender, kondusivitas keamanan, ketersediaan infrastruktur sosial, partisipasi, akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan keberlanjutan. (*)

 

Penulis: Ari Astriawan

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *