JAK2 menjadi Data Center 1,45MW Tier III yang berfungsi sebagai pintu gerbang untuk Indonesia dan Asia Tenggara
Jakarta–SpaceDC hari ini mengumumkan peluncuran JAK2, yakni sebuah data center premium untuk pasar Asia Tenggara. Data Center ini berbasis di Jakarta, dibangun bekerjasama dengan GIC, sebuah badan pendanaan investasi global di Singapura. Data Center Tier III dengan 1,45MW ini memungkinkan perusahaan lokal dan global terkoneksi lebih baik ke 276,7 juta penduduk Indonesia, serta akan bertindak sebagai pintu gerbang untuk pasar Asia Tenggara yang lebih besar.
JAK2 telah dibangun dengan standar global tertinggi dan tersertifikasi sebagai fasilitas Tier III oleh Uptime Institute – sebuah otoritas data center global. Berdasarkan perspektif kinerja dan keandalan, dengan memiliki jaminan ketersediaan 99,982% dan didukung oleh generator dan transformator daya listrik di tempat, dengan sistem cadangan daya N + 1. Fasilitas ini juga menampilkan keamanan kelas dunia, termasuk tim keamanan khusus di lokasi, kontrol akses kunci kartu, dan prosedur-prosedur biometrik.
Untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di Indonesia dan kawasan Asia, fasilitas ini juga menghadirkan fitur dedicated staging dan storage rooms, serta ruang kantor dan ruang pertemuan, untuk perusahaan yang ingin meningkatkan operasional TI mereka dengan cepat. Untuk perusahaan yang ingin mengatur dan mengelola operasional mereka dari jarak jauh, JAK2 juga akan memiliki layanan “Smart Hands”, dengan tenaga ahli di lokasi yang siap sedia 24/7 untuk memberikan dukungan kepada pelanggan, termasuk mengelola pengiriman dan instalasi, melakukan kepatuhan, memperbarui perangkat lunak dan audit peralatan.
Berkaitan dengan efisiensi dan keberlanjutan, fasilitas ini dibangun dengan fitur-fitur smart green, termasuk generator ramah lingkungan sebagai sumber daya mandiri utama, dan menggunakan teknologi thermal wall di mana memungkinkan pendinginan yang lebih baik. Fitur-fitur ini memungkinkan pemimpin industri untuk penggunaan Power Usage Effectiveness (PUE) 1.3, untuk dapat memastikan bahwa data penting bisnis selalu aman dan dapat diakses.
“Karena Indonesia memiliki populasi dan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara, masuk akal untuk membuka fasilitas pertama kami di pasar ini. Dengan konektivitas yang disediakan oleh fasilitas ini, perusahaan lokal dan global sekarang memiliki akses ke fasilitas data center kelas dunia untuk terhubung ke kawasan Asia Tenggara – kawasan yang memiliki ekonomi internet bernilai lebih dari USD 100 miliar, dan diperkirakan akan membengkak menjadi USD 300 miliar pada tahun 2025,” ujar Darren Hawkins selaku CEO SpaceDC, pada SpaceDC JAK2 virtual launch, Rabu (4/11/2020).
Kemudian, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny Gerard Plate melalui perwakilannya, Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) menyampaikan apresiasi tertingginya bagi SpaceDC yang telah berhasil meluncurkan Data Center JAK2 di Indonesia.
“Kita berharap fasilitas data center SpaceDC dapat mendukung kebutuhan agenda akselerasi transformasi digital dan membuka peluang bisnis bagi perusahaan serta UMKM di Indonesia,” ucapnya.
JAK2 akan menjadi data center pertama SpaceDC, yang terdiri dari para profesional data center berpengalaman, secara kolektif memiliki lebih dari 60 tahun pengalaman dalam industri ini. Selain peluncuran JAK2, SpaceDC hari ini juga telah memulai konstruksi untuk JAK1, fasilitas Tier III 24MW mendatang yang akan menampilkan kampus data center yang lebih besar dengan kemampuan kinerja yang lebih tinggi bagi pelanggan yang ingin mengembangkan infrastruktur TI mereka. JAK1 akan diluncurkan pada tahun 2021.