Bali – Membangun ekonomi keuangan syariah menjadi arus baru bagi perekonomian di Indonesia. Itu juga berarti sebagai wujud memajukan kesejahteraan rakyat dan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi gejolak perekonomian dunia saat ini.
Perry Warjiyo, Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sekaligus Gubernur Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, sejak 10 tahun terakhir sektor syariah Indonesia terus meningkatkan performanya sebagai salah satu pemain ekonomi keuangan syariah dunia.
“Dalam kancah global, kini Indonesia berada di peringkat utama, yaitu peringkat ke-4 dari tahun 2021 sampai 2022 sebagai negara pemain utama dalam ekonomi syariah. Untuk makanan halal berada di peringkat ke-2 dan peringkat ke-3 untuk industri fashion muslim. Serta, untuk keuangan digital syariah global khususnya islamic fintech, Indonesia mengalami peningkatan dari peringkat ke-4 pada tahun 2021, kini naik menjadi peringkat ke-3 pada tahun 2022,” jelas Perry dalam Islamic Finance Summit 2022 yang diselenggarakan Infobank Media Group dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di The Stones Hotel, Bali, Kamis, 22 September 2022.
Lebih dari itu, dia juga mengatakan bahwa pertumbuhan usaha syariah di Indonesia terus menunjukkan perbaikan. Pada triwulan kedua tahun 2022 dalam sektor syariah unggulan, yaitu sektor pariwisata ramah muslim diikuti makanan halal dan fashion muslim tumbuh sebesar 4,37% year-on-year (yoy). Angka itu lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT bahwa ikhtiar kita bersama, doa kita bersama dikabulkan dan sekarang Indonesia menjadi salah satu pemain utama ekonomi keuangan syariah global. Tentu saja itu merupakan kebahagian kita, Indonesia sebagai masyarakat yang penduduk muslimnya terbesar kini semakin giat mempraktikan nilai-nilai syariah dalam kehidupan, baik dalam bekerja maupun keluarga,” tambah Perry.
Oleh karena itu, BI akan selalu berperan aktif untuk menjadi pelopor menginisiasi dan juga mengakselerasi, berkoordinasi, dan bersinergi secara berjamaah guna mendorong ekonomi keuangan syariah Indonesia di bawah naungan komite nasional ekonomi keuangan syariah dan menerapkan sinergi seluruh sektor di Indonesia, ekosistem end-to-end, dan literasi kepada masyarakat. (Fatin)