Jakarta – Peningkatan harga-harga grosir di AS menunjukkan masih di bawah prediksi bulan Oktober, yang menambah harapan bahwa laju inflasi tengah dalam tren menurun. Ini disampaikan oleh Biro Statistik Pekerja AS pada Selasa, seperti dikutip dari CNBC.
Indeks harga produksi, sebuah alat ukur harga barang-barang jadi di marketplace, menunjukkan peningkatan 0,2% di bulan Oktober, lebih rendah dari perkiraan Dow Jones yang sebesar 0,4%.
Nilai saham yang tergabung pada Saham Industri Dow Jones, naik lebih dari 400 poin secara cepat setelah rilis laporan kenaikan harga grosir tersebut. Hal ini merefleksikan bahwa antisipasi pasar untuk kenaikan biaya hidup tidak terlihat sejak awal 1980an, dan terbukti malah mereda. Namun, pendapatan pasar meruncing sepanjang hari Selasa, dengan Dow hanya naik 100 poin lebih pada sesi akhir.
Sementara berdasarkan data tahunan, PPI naik 8% dibandingkan dengan 8,4% kenaikan pada September, dan turun dari kenaikan tertinggi sepanjang waktu di 11,7% pada bulan Maret.
Di luar sektor makanan, energi, dan perdagangan, indeks tersebut juga naik 0,2% secara bulanan di Oktober dan 5,4% secara tahunan. Kemudian, bila mengeluarkan hanya sektor makanan dan energi saja, maka indeks mengalami flat di Oktober dan naik 6,7% secara tahunan.
“Pembacaan laporan PPI itu tentunya menambah semangat mereka yang merasa kita pada akhirnya berada pada tren penurunan inflasi,” ucap Mike Loewengart selaku Kepala Model Konstruksi Portofolio di Morgan Stanley’s Global Investment Office, seperti dikutip dari CNBC, Rabu, 16 November 2022.
Itu menandai penurunan tren inflasi pertama secara serentak pada seluruh sektor sejak November 2020. Perlambatan tersebut datang meskipun ada peningkatan pada biaya-biaya energi sebesar 2,7% dan 0,5% pada sektor makanan.
Data CPI menunjukkan inflasi bulanan 0,4% pada minggu lalu, lebih rendah dari perkiraan 0,6%. Lalu, inflasi tahunan 7,7% adalah perlambatan dari rekor 41 tahun tertinggi pada 9% di bulan Juni.
Penulis: Steven Widjaja
Sumber: CNBC / Jeff Cox