Jakarta – Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengumpulkan sejumlah pedagang beras di kantornya hari ini, Jumat, 20 Januari 2023. Pada pertemuan itu, Buwas mengatakan bahwa kondisi perberasan nasional sedang tidak normal.
Bulog, kata Buwas, tidak sedang mencari untung, melainkan menjalankan perintah negara. Beras yang dikuasai Bulog saat ini, lanjutnya, merupakan beras pemerintah, yang penggunaannya juga atas perintah negara melalui operasi pasar (OP).
“Bulog hanya melaksanakan perintah itu. Pak Presiden sudah sangat berupaya bagaimana beras itu bisa tercukupi apalagi menjelang puasa dan Lebaran,” kata Buwas.
“Januari-Februari ini belum ada panen, ada lah sedikit-sedikit tapi tidak signifikan untuk supply,” katanya.
Dia pun menjabarkan alasan pemerintah hingga kemudian membuka keran impor beras hingga 500 ribu ton pada akhir tahun 2022 lalu.
“Supply-nya memang kurang. Kenapa akhirnya negara impor karena supplynya kurang, supply kurang karena ada sesuatu. Maka Bulog melakukan impor beras,” ujarnya.
“Dalam penugasan itu impor 500 ribu ton dan sudah selesai semua kontraknya. Saat ini sudah sampai di beberapa wilayah,” terang Buwas.
Sementara itu, salah seorang pedagang beras yang hadir, Zul, membenarkan kondisi saat ini, dimana pasokan beras di pasar memang kurang karena tidak panen di daerah.
“Rata-rata di Food Station kalau normal secara keseluruhan ada stok 40-50 ribu ton, sekarang diperkirakan ada 20 ribu ton,” ucap Zul.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga sempat menyampaikan kekesalannya akibat naiknya harga beras yang tak kunjung melandai, walaupun produksi tahun 2022 dinyatakan surplus dan telah dilakukan impor.
“Hati-hati dengan kenaikan beras. Kita harus bekerja detil, seperti itu apa yang naik di lapangan, beras saya sudah dua hari lalu peringatkan Bulog masalah ini,” kata Jokowi saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia di Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 17 Januari 2023.
“Sudah enggak musim yang namanya bawahan ABS (asal bapak senang), dengan laporan: “Pak, baik Pak. Enggak ada yang naik Pak. Harga stabil Pak”. Harus cek langsung ke lapangan,” tutur Jokowi.
Penulis: Steven Widjaja