Jakarta – Bank DBS Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis konsumer banking hingga 25% di tahun 2023. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Konsumer Banking Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung. Menurut Rudy, kebijakan reopening yang dilakukan pemerintah belakangan ini, telah menjadi angin segar bagi pertumbuhan segmen konsumer banking di Indonesia.
“Dengan perbaikan situasi dari pandemi ke endemi, itu sangat berpengaruh besar terhadap konsumer banking business. Karena konsumer banking business ya seperti namanya. Itu kita berhadapan dengan individu, dan pada saat kita tidak bisa berhubungan dengan individu dengan alasan apapun, hal ini tentunya mengganggu upaya untuk mendekatkan diri dengan konsumen. Pada saat kita sudah diperbolehkan melakukan offline meeting dengan konsumen, itu membuat kinerja kita jadi jauh lebih baik,” ucap Rudy kepada The Finance, belum lama ini.
Lebih lanjut, ia terangkan, pengaruh ekonomi global yang tengah mengalami keterpurukan akibat krisis supply chain dan geopolitik, tidak berpengaruh ke ekonomi Indonesia berkat adanya sektor konsumsi yang berperan dominan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yang mana hal ini pada akhirnya berdampak pada kinerja segmen konsumer banking.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sebenarnya membantu. Walaupun terjadi global economy crisis, atau situasi perang yang kita lihat secara global yang membuat negara-negara di Eropa dan Amerika agak turun kinerja ekonominya. Tapi kalau kita lihat di Indonesia karena domestic consumption-nya itu berkontribusi sebesar 60% ke GDP, itu sangat berpengaruh untuk kita, dan itu semuanya mengarah ke arah yang positif.”
“Maka dari itu, kita optimis bisa mencapai pertumbuhan kinerja segmen konsumer banking sebesar 20% sampai 25% di tahun ini,” tutupnya.
Penulis: Steven Widjaja
