Jakarta – Pasar kerja Tiongkok diprediksi akan tetap berada pada masa-masa sulit dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini dinyatakan langsung oleh Wakil Menteri Sumber Daya Manusia Tiongkok, Yu Jiadong, Kamis, 27 April 2023, seperti dikutip dari Reuters.
Menurut Jiadong, kondisi ini tak bisa dilepaskan dari pengaruh kondisi ekonomi global yang masih tak menentu. “Pekerjaan tetap, tetapi di bawah tekanan dan tekanan pekerjaan bagi lulusan perguruan tinggi tetap sangat besar,” ucap Yu dalam konferensi persnya, dikutip Reuters.
Di tahun ini sendiri, diprediksi akan ada 11,58 juta lulusan perguruan tinggi dari seantero Tiongkok yang masuk pasar tenaga kerja di tahun ini. Dimana pada tahun ini sendiri, kondisi ekonomi Tiongkok masih belum sepenuhnya pulih dari dampak pembatasan aktivitas sosial dalam rangka pengendalian Covid-19 yang pembatasannya sendiri baru dicabut pada akhir tahun lalu. Kondisi ini belum lagi diperparah dengan adanya tech winter yang juga melanda industri startup di Tiongkok.
Di sisi lain, angka pengangguran di rentang usia 16-24 tahun di China cukup tinggi, dengan jumlah pengangguran muda menembus 19,6% pada Maret 2023. Pada situasi ini, para pemuda di Tiongkok pun banyak yang mengalami putus asa. Imbasnya, antrian panjang hingga ratusan meter terjadi di sebuah kuil di Tiongkok yang dipadati oleh para pemuda. Mereka berdoa agar bisa mendapatkan pekerjaan dalam waktu dekat.
“Saya berharap menemukan kedamaian di kuil,” ucap Wang Xiaoning, 22 tahun, yang menceritakan bagaimana sukarnya mendapatkan pekerjaan serta biaya perumahan yang tidak lagi terjangkau.
Berdasarkan pernyataan yang dirilis oleh platform pemesanan perjalanan Trip.com, kunjungan ke kuil sendiri tercatat naik 310% sepanjang tahun ini dibandingkan dengan tahun 2022. Walaupun platform tersebut tidak menyebutkan perbandingan jumlah usia pengunjung dari masa pra-pandemi, tercatat bahwa setengah pengunjung adalah mereka yang lahir setelah tahun 1990.
“Ambang batas pekerjaan terus meningkat,” kata Chen, 19 tahun, yang berdoa untuk prospek karirnya di Kuil Lama di Beijing, meskipun masih bertahun-tahun lagi akan lulus.
“Tekanannya luar biasa,” tambah Chen, yang hanya memberikan nama keluarganya untuk alasan privasi.
Sementara itu, Pemerintah Tiongkok berupaya menciptakan 12 juta lapangan pekerjaan baru tahun ini. Kabinet telah meluncurkan strategi untuk mewujudkan hal tersebut, termasuk mendukung pinjaman kepada perusahaan kecil dan subsidi pada perusahaan yang mempekerjakan lulusan perguruan tinggi muda yang menganggur.
“Pemerintah akan berusaha keras untuk mencapai target penciptaan lapangan kerja tahun ini sambil tetap memperhatikan ketidakpastian prospek ekonomi global,” terang Yu.
Penulis: Steven Widjaja