Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden seolah mengikuti program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus mendorong perluasan akses internet hingga ke daerah pedesaan dan terpencil. Joe Biden mengumumkan bahwa pemerintah AS di bawah kepemimpinannya juga akan mendorong perluasan akses internet itu hingga ke daerah terpencil.
Biden menerangkan jika internet adalah kebutuhan dewasa ini. Bukan lagi hanya sebagai simbol prestige.
“Internet cepat bukan lagi kemewahan, melainkan kebutuhan,” tulis Biden di akun Twitter resminya, dikutip Rabu, 5 Juli 2023.
Untuk program baru tersebut, pemerintah AS menggelontorkan anggaran hampir US$1 miliar atau setara dengan Rp14,9 triliun.
Perluasan akses internet itu menjangkau 35 negara bagian dan Puerto Rico. Perluasan akses internet ini rencananya akan memakai infrastruktur broadband middle-mile.
Menteri Perdagangan Gina Raimondo menambahkan jika program Joe Biden yang baru ini bakal membuat akses internet lebih cepat, berkualitas baik, dan terjangkau.
“Terima kasih untuk kepemimpinan Joe Biden yang menginisiasi pemerataan digital untuk semua warga AS,” tutur Gina. “Program ini akan membantu menghubungkan semua orang di AS dengan jaringan internet cepat yang berkualitas dan terjangkau,” tambahnya lagi.
Di Indonesia sendiri, internet cepat didorong terus bisa menjangkau wilayah 3T. Salah satunya dengan menggunakan Satria-1 yang bertujuan menghubungkan ribuan titik layanan publik dengan internet.
Satelit raksasa pertama Indonesia itu telah lepas landas dari Florida, AS, pada Senin (19/6/2023). Saat itu, Satria-1 menumpang roket Falcon 9 SpaceX dan akan menempati orbit 146 derajat BT di atas Papua.
Lewat akun Twitternya, Jokowi menjalaskan Satria-1 merupakan upaya pemerintah memeratakan infrastruktur digital di Indonesia.
Penulis: Steven Widjaja