Jakarta – Kebijakan terkait Net Zero Emission atau nol emisi karbon dinilai sangat penting bagi semua negara di dunia. Hal ini tak terlepas dari urgensi untuk menjaga suhu dunia tetap di bawah 1,5 derajat celcius. Implementasi dari kebijakan nol emisi karbon ini juga perlu mempertembangkan unsur kesejahteraan masyarakat, dengan melibatkan banyak pihak.
“Di Indonesia melalui peta jalannya, dekarbonisasi secara nasional menargetkan net zero emission bisa tercapai di 2060 atau lebih cepat. Untuk perusahaan bisa menyesuaikan kondisi masing-masing, karena banyak yang targetnya tercapai di 2050,” ujar Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Emma Rachmawati, Kamis, 13 Juli 2023.
Indonesia bukanlah tanpa hambatan untuk mewujudkan nol emisi tersebut. Indonesia adalah salah satu negara dengan konsumsi energi fosil terbesar di dunia.
“Indonesia bisa turut serta dalam dinamika tersebut untuk mengurangi bahan bakar berbasis fosil, dan mengembangkan energi baru terbarukan, serta menjaga dan memastikan akses energi terjangkau,” jelas Emma.
Dengan demikian, Emma melanjutkan, pengembangan industri kendaraan listrik dan energi terbarukan menjadi penting untuk dilakukan, mengingat sektor energi berperan vital dalam menekan emisi karbon. Untuk sub sektor kelistrikan saja bisa berkontribusi sebesar 48% pada emisi, dan sisanya transportasi serta industri.
Penulis: Steven Widjaja