Jakarta – Indonesia-Philippines Roundtable Dialogue telah digelar pada Rabu, 6 September 2023. Pertemuan yang adalah bagian dari rangkaian acara ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Jakarta tersebut melahirkan komitmen untuk semakin memperkuat kerja sama bilateral di sektor pertanian serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kami saat ini tengah menantikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerjasama pertanian dan Pengembangan UMKM dengan ASEAN BAC Filipina,” ujar Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) yang sekaligus Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, pada keterangan tertulisnya, yang diterima Kamis, 7 September 2023.
Indonesia, dikatakan Arsjad, sangat mengapresiasi kemitraan dengan Go Negosyo yang berhasil memajukan sektor UMKM pertanian di Filipina. Hal ini mendorong Indonesia untuk mengumpulkan sumber daya dan membangun jaringan baru dalam pemberdayaan pelaku UMKM di akar rumput sebagai landasan perekonomian nasional.
Di samping penguatan sektor pertanian dan UMKM, Indonesia dan Filipina juga menjajaki kemitraan strategis di dua sektor mutakhir, yakni mineral dan nanopreneurship. Arsjad katakan, Indonesia dan Filipina sama-sama memegang posisi penting di dunia global pasar mineral, khususnya ekspor komoditas mineral yang digunakan dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
“Ini adalah dua bidang mutakhir yang sangat relevan bagi Indonesia dan Filipina. Kami di Indonesia ingin terus bekerja sama dengan Filipina pada sektor mineral bernilai tambah yang dapat memaksimalkan potensi ekonomi kedua negara,” tutur Arsjad.
Arsjad lalu secara khusus mengajak seluruh stakeholder di kedua negara, termasuk pemimpin perusahaan untuk sama-sama memikul tanggung jawab menghasilkan ekosistem ekonomi yang inklusif bagi semua pihak, serta kerja sama yang melampaui batas.
“Mari kita membangun persahabatan abadi yang dapat mengubah kehidupan sosial kita menjadi lebih baik. Mari kita memulai perjalanan ini, eksplorasi, kerja sama, dan kemajuan bersama.”
Sementara itu, Ketua ASEAN BAC Filipina, Jose Ma “Joey” Concepcion III, dalam sambutannya di acara tersebut, mengatakan bahwa Indonesia dan Filipina memiliki visi yang sama untuk transformasi kawasan yang sejahtera, melalui kerja sama di berbagai bidang, seperti pertanian dan UMKM, baik transformasi digital, mineral, maupun nanopreneurship.
Di sisi lain, Presiden Filipina, Ferdinand “Bongbong” Romualdez Marcos Jr, menyampaikan bahwa Filipina fokus untuk memaksimalkan potensi perdagangan dan investasinya. “Filipina juga akan fokus pada produksi energi terbarukan dan tetap menjadikan pertanian sebagai prioritas nomor satu untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat,” katanya.
Dia mengungkapkan, salah satu rencana pengembangan sektor pertanian adalah dengan memberikan vaksin pada ternak untuk melawan penyakit, memastikan penyediaan pasokan, dan hilirisasi ke energi terbarukan.
Filipina, lanjutnya, sangat mendukung kemitraan dengan Indonesia dan juga ingin meningkatkan posisi di pasar global melalui Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) antara ASEAN dan 5 negara mitra, yakni Australia, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
“Kunci utamanya adalah selalu menjadikan masyarakat dan kegiatan ekonomi produktif, agar mempunyai nilai investasi yang lebih besar. Kami optimis bahwa dengan memperkuat kemitraan regional dan mitra strategis, kita dapat mendukung pertumbuhan ASEAN yang inklusif dan berkelanjutan, sehingga bisa berkembang secara global,” pungkas Ferdinand.
Penulis: Steven Widjaja