Jakarta – Para pasangan capres-cawapres yang akan “berlaga” di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mempunyai target mengusung transisi energi terbarukan dalam visi-misi mereka.
Media asing asal Inggris, Reuters menyorot misi pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud dalam pembaharuan energi, yakni menyudahi “monopoli” listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan mengizinkan perusahaan listrik lain menjual listrik langsung ke masyarakat.
Saat ini, PLN merupakan satu-satunya penjual listrik untuk masyarakat Indonesia. Mereka juga mengelola pembangkit listrik dan juga membeli dari produsen independen, dengan lebih dari separuh pasokannya berasal dari batu bara. Hanya 12 persen yang berasal dari energi terbarukan.
Meskipun begitu, Reuters mengungkap kalau misi tersebut bukan tugas yang mudah. Reuters menyorot ketiadaan peraturan di Indonesia yang diperlukan untuk menentukan biaya yang harus dibayarkan oleh produsen listrik independen kepada PLN.
Selain itu, masalah geografi kepulauan yang luas juga menyebabkan jaringan listrik di pulau-pulau besar tidak saling terhubung, sehingga mempersulit pembagian listrik secara nasional.
Sempat ada pembicaraan untuk membuka perusahaan listrik swasta untuk kompetisi dari PLN. Namun, wacana ini mendapat penolakan karena adanya prospek tarif yang sekarang ditetapkan oleh pemerintah dapat berfluktuasi sesuai dengan kekuatan pasar.
Orang yang mendukung pengadaan perusahaan listrik baru berpendapat bahwa pembukaan sektor ini akan mempercepat penerapan energi terbarukan, karena produsen listrik independen akan diberi insentif untuk menawarkan energi ramah lingkungan kepada perusahaan-perusahaan yang berkomitmen pada netralitas karbon.
Di sisi lain, Reuters tidak membahas perspektif pasangan Anies-Muhaimin di sektor energi terbarukan, karena pasangan ini tidak memberi wacana untuk menghentikan “monopoli” PLN.
Pihak PLN sendiri tidak menanggapi isu ini. Meskipun begitu, disebutkan mereka berencana mengembangkan kapasitas terbarukan sebesar 31,6 GW dari tahun 2024 hingga 2033. (*)
Penulis: Mohammad Adrianto Sukarso