Jakarta – Kebocoran 204 juta data pemilih tetap (DPT) pada situs KPU mendapatkan perhatian serius dari DPR. Dalam rapat Komisi I DPR dengan Kementerian Kominfo, Wakil Ketua Komisi I, Abdul Kharis, mengatakan jika pengelola data harus bertanggung jawab ketika ada insiden kebocoran data.
“Tapi kalau sampai kecolongan ini harus tanggung jawab KPU. Dalam hal ini, yang salah KPU langsung, kita bisa mengatakan yang salah KPU sebagai pengelola data pemilu kalau mengikuti UU PDP,” tegasnya, dikutip dari akun YouTube Komisi I DPR, Rabu, 29 November 2023.
Ia juga mengatakan jika pembobolnya harus dicari tahu. Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi setuju dengan apa yang dilontarkan Abdul Kharis. Budi turut menghimbau agar masalah keamanan data ini hendaknya dijaga bersama-sama.
“Betul, tapi dalam forum ini kan kita tidak mau menyalahkan, sehingga kita sama-sama jaga,” tutur Budi.
“Ini peringatan juga buat KPU untuk jaga sistemnya lebih baik,” tambah Budi.
Bicara soal pelakunya, Budi mengungkapkan jika pelaku sedang dalam tahap identifikasi oleh penegak hukum. Pihak Kominfo telah berkoordinasi soal masalah ini dengan KPU, BSSN, dan penegak hukum.
Sementara itu, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat ke KPU paska menerima info soal kebocoran data, dan meminta waktu tiga hari ke KPU untuk merespons surat itu.
“Jadi, kami laporkan per tadi malam semenjak kami mendengar di sosmed. Kami langsung sesuai amanat UU minta klarifikasi. Sudah mengirimkan surat lewat email kepada KPU. Memberikan waktu 3 hari untuk merespons, nah ini kita tunggu,” ucap Semuel.
Sebagai informasi, situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilaporkan dibobol hacker. Informasinya, terdapat 204 juta data DPT yang bocor dalam kasus ini. Peretasan ini dilaporkan oleh CISSREC. Menurut lembaga itu, data KPU dibagikan oleh akun anonim bernama Jimbo.
Terdapat lebih dari 200 juta yang dijual Jimbo. Akun itu menjualnya dengan harga US$74 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar. Jimbo membagikan 500 data contoh dalam situs darkweb Breachforums. Akun tersebut juga memposting sejumlah tangkapan layar dari portal Cek DPT Online milik KPU untuk memverifikasi data yang didapatkan.
Penulis: Steven Widjaja