Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah bank yang paling berhasil menggarap segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dari segmen ini, BRI berhasil meraup laba hingga Rp60,4 triliun pada 2023 dan pemegang sahamnya menikmati dividen Rp48 triliun.
Namun, untuk sementara BRI akan mendorong pertumbuhan kredit korporasi.
“Loan to deposit ratio kami 83,3% per Maret 2024, artinya kami masih memiliki ruang lebar untuk mendorong kredit. Masalahnya, kredit juga tergantung dari loan demand, dan indeks likuiditas dan rentabilitas UMKM sedang turun, sementara korporasi naik, jadi kami akan dorong kredit di segmen korporasi, tapi sifatnya ini sementara,” ujar Sunarso, Direktur Utama BRI dalam acara Halal Bihalal dengan jajaran pemimpin redaksi media massa, sore ini, (26/4/2024).
Sunarso menambahkan, porsi kredit UMKM saat ini 83,2% dari sebelumnya 85%.
Penyaluran kredit ke segmen UMKM tetap dilakukan lebih hati-hati karena kondisinya sedang melemah.
“Hal ini terlihat dari indeks kondisi likuiditas maupun rentabilititas UMKM cenderung turun sejak akhir tahun lalu sementara indeks usaha menengah besar cenderung naik. Sehingga pertumbuhan kredit ke depan driver ada di segmen korporasi,” jelasnya.
Per Maret 2024, BRI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,90% menjadi Rp1.308,65 triliun dan dana pihak ketiga tumbuh 12,80% menjadi Rp1.416,21 triliun.
Dengan LDR 83,3% dan capital adequacy ration 23,97%, BRI memiliki kuda-kuda untuk meningkatkan penyaluran kredit di tengah ketidakpastian ekonomi 2024.
Penulis: Karnoto Mohamad