Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan beberapa pesan dan pekerjaan rumah (PR) bagi Mendag penggantinya di masa Presidensi Prabowo kelak. Ia berujar, Mendag yang menggantikannya nanti harus mampu bekerja keras, serta membangun kerja sama yang utuh dalam membuat terobosan-terobosan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Target presiden terpilih kan 8%, itu mesti kerja keras, kerja sama melakukan terobosan-terobosan baru,” ucap Zulhas saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Zulhas turut memberikan PR soal isu perjanjian dagang yang perlu semakin digencarkan pada pemerintahan berikutnya. Ini ditujukan agar Indonesia terbebas dari tarif bea masuk dari negara tujuan ekspor.
Salah satunya, ia menyinggung percepatan perundingan perjanjian dagang dengan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang sudah berjalan sejak 2016 lalu.
“(Perjanjian dagang) itu agar kita bebas dari tarif. Jadi, kalau perjanjian dagang itu untuk menghilangkan hambatan perdagangan yang sekarang banyak. IEU-CEPA oleh pemerintahan baru, oleh Mendag berikutnya. (Kenapa terhambat?) karena di sana juga lagi pemerintahan baru,” jelasnya.
Sebagai informasi, Budi Santoso yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kemendag diinfokan bakal menggantikan posisi Zulhas sebagai Menteri Perdagangan.
Terpantau, Budi Santoso ikut dipanggil ke kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, bersama calon menteri lainnya pada Senin (14/10) kemarin. Lalu, ia juga terlihat ikut pembekalan calon menteri di Padepokan Garuda Yaksa, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (16/10).
Paska menghadiri pembekalan, Budi Santoso pun merespons pertanyaan wartawan mengenai kepastian posisinya di kabinet Prabowo-Gibran nanti. Namun, Budi hanya tersenyum saat ditanya apakah dirinya akan menjadi Menteri Perdagangan.
“Belum, belum, belum,” tuturnya, Rabu (16/10).
“Ahaha…belum,” jawab Budi sembari beranjak dari lokasi padepokan.
Penulis: Steven Widjaja
