Jakarta – PT Avrist Assurance (Avrist) salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia, meraih kinerja cemerlang sepanjang 2023 dengan membukukan peningkatan laba bersih sebesar 18,3% menjadi Rp 144,5 miliar secara year-on-year (yoy) dari Rp 122,2 miliar pada 2022.
Perolehan kinerja positif tersebut tidak terlepas dari strategi dan inovasi yang dilakukan Avrist dalam mengefisiensikan operasional bisnis perusahaan di asuransi jiwa dan kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi pensiun, hingga asuransi kumpulan, baik tradisional maupun syariah.
Simon Imanto, Presiden Direktur PT Avrist Assurance, mengungkapkan di tahun 2023 Avrist menerapkan inisiatif strategis yang komprehensif dengan menetapkan pondasi untuk bertumbuh secara stabil, berkesinambungan melakukan tinjauan bisnis pada setiap kanal distribusi, menyediakan fasilitas penjualan yang otomatis berdasarkan teknologi informasi digital, serta penempatan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi di tempat yang tepat.
“Kami percaya dengan berakhirnya pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang membaik, maka ekonomi Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah, didukung fundamental kuat dan pangsa pasar yang besar. Demikian juga penetrasi asuransi jiwa pada kelompok usia muda yang masih rendah, tentunya menjadi peluang untuk meningkatkan kinerja perusahaan,” ungkap Simon saat Media Gathering Avrist di Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.
Berdasarkan data Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Perasuransian 2023-2027 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ASEAN Insurance Surveillance Report 2022, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih berada pada level 2,7%, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Di sisi lain, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) juga menunjukkan peningkatan inklusi asuransi belum signifikan, yaitu pada 2022 masih di angka 16,63% dibandingkan pada 2019 yaitu 13,15%.
Untuk menangkap peluang tersebut, Avrist secara konsisten melakukan inovasi proses bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi serta kecemerlangan operasional yang mendukung peningkatan pertumbuhan bisnis di seluruh kanal distribusi yang dimiliki. Strategi ini membuahkan hasil yang positif dengan laba bersih yang terus bertumbuh positif yang ditopang oleh bisnis asuransi jiwa dan kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi pensiun, hingga asuransi kumpulan, baik tradisional maupun syariah.
“Kami melihat ada beberapa terobosan yang akan kami coba mulai di tahun ini, yakni melalui masuk ke bidang bisnis digital. Ada persiapan untuk jangka panjang, e-commerce kami perbaiki juga di tahun ini. Tentunya, tak ketinggalan juga kualitas layanan kami,” tambah Simon.
Terkait peningkatan kualitas layanan, ia katakan bahwa pihaknya memandang peningkatan kualitas layanan kepada konsumen sebagai sesuatu yang sangat penting. Ia terangkan lebih lanjut, kemiripan produk asuransi antara jiwa, umum, dan lainnya, membuat pihaknya perlu terus mengedepankan kualitas layanan yang unggul.
Pihaknya kemudian menerapkan strategi kolaborasi dengan berbagai pihak di business market dan stakeholder, seperti salah satunya dengan sejumlah rumah sakit dalam kaitannya menyediakan solusi asuransi kesehatan untuk masyarakat.
“Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa di awal tahun ini, Avrist Assurance terpilih di antara 4 kelas perusahaan asuransi lainnya, untuk menjalin kerja sama dengan 37 rumah sakit BUMN di seluruh Indonesia. Yang lalu kami tindaklanjuti dan melakukan MoU, supaya kami bisa mendapatkan beberapa kerjasama yang lebih baik, khususnya mengenai otomatisasi layanan serta biaya perawatan dan lainnya,” pungkasnya.
Ia pun menegaskan bahwa ke depan, Avrist Assurance tetap akan berfokus pada produk-produk asuransi tradisional, meskipun tetap memberikan perhatian pada pengembangan produk-produk asuransi non-tradisional seperti produk asuransi syariah. Pihaknya lalu berharap bisa tetap mencatatkan pertumbuhan di waktu mendatang.
Kinerja Kinclong di 2023
PT Avrist Assurance yang bergerak di bidang asuransi umum, jiwa, dan syariah, mencatatkan peningkatan laba bersih hingga double digit, yakni sebesar 18,3% secara tahunan pada 2023 menjadi Rp144,5 miliar dari Rp122,2 miliar pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba bersih itu juga diikuti oleh sejumlah kinerja keuangan yang positif lainnya. Level Risk Based Capital (RBC) Avrist Assurance tercatat sebesar 612,66%, jauh melebihi ambang batas RBC dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120%. Nilai RBC pada 2023 tersebut juga mengalami peningkatan hingga 36% dari 576,71% pada 2022.
Sementara itu, nilai bisnis baru (VONB) Avrist Assurance mengalami pertumbuhan hingga 276,83% secara tahunan, dari Rp42,18 miliar pada 2022 menjadi Rp158,98 miliar pada 2023. Yang mana, memberikan sumbangsih signifikan pada peningkatan kinerja bisnis Avrist Assurance.
Pertumbuhan laba bersih yang ada ternyata turut ditopang oleh efisiensi biaya operasional, di mana pengeluaran operasional turun sebesar 3,47%, dari Rp241 miliar pada 2022 ke Rp233 miliar pada 2023.
Pertumbuhan laba bersih 18,3% itu turut berdampak pada peningkatan rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) yang masing-masing naik sebesar 0,38% dan 0,51%. Dari 1,54% di 2022 ke 1,92% di 2023 untuk ROA dan 5,63% di 2022 ke 6,14% di 2023 untuk ROE.
Penulis: Steven Widjaja