Jakarta – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 akan mencapai angka 5,04%. Ia yakin pertumbuhan itu akan tercapai melalui penguatan konsumsi rumah tangga dengan perantara paket kebijakan ekonomi yang dirilis pemerintah pada akhir tahun.
Paket kebijakan yang dimaksud, antara lain PPN ditanggung pemerintah (DTP) hingga tambahan bansos beras, dan BLT.
“Kita harap perekonomian kita tetap akan terjaga di 5,04%. Karena kalau tidak, dengan kuartal III di 4,94% dan kuartal IV tidak diberikan dukungan, bisa saja pertumbuhan ekonomi bisa turun ke 4,99% (di 2023),” terang Sri Mulyani dalam konferensi pers PDB kuartal III, dikutip Selasa, 7 November 2023.
Ia juga meyakini kalau paket PPN DTP untuk rumah Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar yang berlanjut hingga Juni 2024 bakal mendorong ekonomi Indonesia di tahun depan.
“Kita berharap akan bisa menambah dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,16%, sehingga pertumbuhan ekonomi full year tahun depan kita harapkan terjaga di atas 5%, yaitu 5,24%,” tuturnya.
Sebagai informasi, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh stabil di level 5% pada 2023 dan 2024. Proyeksi IMF untuk Indonesia itu tercatat lebih baik ketimbang proyeksinya bagi pertumbuhan ekonomi global yang sebesar 3% pada 2023 dan 2,9% pada 2024.
Serupa dengan IMF, Asian Development Outlook (ADO) September 2023 yang dirilis ADB memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5% di 2023. Sedangkan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 4,9% di tahun ini.
Penulis: Steven Widjaja