Jakarta – Bank Commonwealth menunjukkan komitmennya untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia naik kelas. Dalam semangat perayaan Hari UMKM Nasional yang jatuh pada 12 Agustus 2023, Bank Commonwealth mengumumkan telah menghubungkan 193.637 wirausaha mikro kecil dan menengah dengan 33.235 relawan mentor bisnis melalui program MicroMentor Indonesia (MMI).
Selain itu, MMI yang tahun ini memasuki tahun keempatnya juga telah memfasilitasi 500.890 interaksi antara wirausaha dan mentor melalui akses ke berbagai konten pelatihan digital melalui toolkit keamanan siber dan pengembangan bisnis.
Pencapaian tersebut telah melampaui target MMI, yang merupakan program kerja sama antara Bank Commonwealth, Mastercard Center for Inclusive Growth, dan Mercy Corps Indonesia, yaitu 80.000 wirausaha, 20.000 mentor, dan 100.000 interaksi.
Pencapaian MMI turut mewujudkan komitmen Bank Commonwealth dalam mendukung pemerintah Indonesia mencapai target transformasi digital nasional yaitu 30 juta UMKM menjadi bagian dari ekosistem digital pada tahun 2024, dengan cara menyediakan mentoring bisnis dan pelatihan keamanan siber kepada UMKM.
“Kami menyadari besarnya kontribusi UMKM terhadap perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Pada saat UMKM mulai menggeliat kembali seperti saat ini, transformasi digital menjadi kunci bagi UMKM untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Kami berharap MMI dapat menjangkau lebih banyak lagi wirausaha dan menciptakan ekosistem bagi UMKM untuk tumbuh,” ucap Presiden Direktur Bank Commonwealth, Lauren Sulistiawati, dikutip Jumat, 18 Agustus 2023.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, sepanjang tahun 2022, UMKM telah menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60%. UMKM juga menyediakan lapangan kerja yang menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.
Dalam pencapaiannya, MMI juga berhasil membantu 48.620 UMKM bertahan pascapandemi dan menciptakan 38.361 lapangan kerja. Pencapaian ini dihasilkan dari berbagai inisiatif. Misalnya, MMI bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk membangun jejaring mentor junior untuk dapat melakukan pendampingan terhadap wirausaha.
MMI turut menyediakan laman khusus dalam platform MicroMentor untuk mempermudah wirausaha menemukan mentor yang dapat membantu legalitas usaha. Dalam laman tersebut, wirausaha dapat langsung menemukan mentor-mentor yang sudah tersertifikasi dan memahami legalitas apa saja yang dibutuhkan oleh wirausaha, seperti penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi Jaminan Produk Halal, Sertifikasi Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SPP – IRT), Standar Nasional Indonesia (SNI) Bina UMK, dan sebagainya. MMI saat ini menyediakan 26 pelatihan dalam platform yang dapat diakses secara gratis dan bersertifikat yang meliputi manajemen usaha, pemasaran, keuangan, hingga keamanan siber.
“Kami merasa bangga dengan capaian yang telah diraih oleh program MMI. MMI tidak hanya mencapai, namun juga telah melampaui target program kumulatifnya sebanyak 260% untuk target peserta dan 500% untuk target keterlibatan. Kami berkomitmen penuh untuk terus mendukung perjalanan transformasi digital Indonesia dan mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan,” tambah Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis.
Editor: Steven Widjaja