Jakarta – Indonesia menargetkan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem hingga 0%. Target yang juga menjadi salah satu visi dari Indonesia Emas 2045 ini ditargetkan tercapai di 2024. Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa diperlukan usaha ekstra untuk mewujudkan target itu.
“Untuk kemiskinan ekstrem tahun 2024 yang akan diturunkan ke 0%, maka kita melakukan berbagai upaya extra effort,” kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Selasa, 31 Mei 2023.
Sri Mulyani menyebut, pihaknya akan menyasar individu – individu yang berada di desil 1. Jumlah masyarakat miskin di desil 1 berjumlah 27,4 juta jiwa.
“Terutama menyasar pada individu yang berada pada 10% terbawah atau desil 1 (27,4 juta jiwa) dan tadi disebutkan kalau jumlahnya itu 5 juta, tetapi kita mengcover yang near extreme poor,” paparnya.
Untuk mencapainya, pemerintah mencetuskan tiga langkah strategis. Pertama, melakukan pengurangan beban pengeluaran RT miskin dan rentan. Ini dilakukan dengan memperbaiki ketepatan sasaran desil 1, meningkatkan indeks PKH dan sembako, serta optimalisasi BLT desa.
Lalu, pemerintah juga akan mencoba meningkatkan pendapatan RT miskin dan rentan. Proyek padat karya K/L akan ditambah, yang dibarengi dengan optimalisasi Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
Dan langkah terakhir adalah meningkatkan akses infrastruktur dasar di desa, yang mencakup sanitasi, air minum, dan puskesmas.
“Dalam hal ini instrumen APBN adalah sangat vital, dari mulai memberikan transfer langsung kepada rumah tangga miskin dan rentan, dalam bentuk PKH maupun sembako dan BLT desa. Kemudian, meningkatkan pendapatan dengan penciptaan kesempatan kerja, termasuk proyek padat karya dan penyediaan infrastruktur dasar,” beber Sri Mulyani.
Penulis: Steven Widjaja