Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mencatatkan pertumbuhan negatif pada laba bersih miliknya. Tercatat, hingga Semester I-2019 Danamon masih mencatat laba Rp1,81 triliun atau turun 10% secara (yoy), di mana pada Semester I-2018 laba Danamon masih menyentuh angka Rp2,01 triliun.
Walau begitu, Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengaku masih optimis terhadap pertumbuhan bisnis kedepan. Iamenyebut, angka laba tersebut juga masih didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) Bank Danamon tercatat sebesar Rp7,02 triliun.
“Seperti Saya bilang (penurunan laba) ini ada dampak cost of fund meningkat hampir 1%. Tapi semua oke,” kata Satinder di Menara Danamon Jakarta, Rabu 24 2019.
Sementara pada Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap stabil. Pasca penggabungan dengan BNP, CAR konsolidasian dan CAR Bank-only masing-masing berada pada posisi 21,7% dan 22,2%. Sedangkan untuk giro dan tabungan atau CASA naik 8% menjadi Rp54,7 triliun, sementara Deposito naik 16% menjadi Rp63 triliun.
Untuk rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 97,3% menunjukkan likuiditas Bank yang cukup untuk mendukung pertumbuhan kedepan. Heri