OVO “Naik Kelas” Menjadi Startup Unicorn Kelima Indonesia

Jakarta – Indonesia kembali kedatangan satu lagi perusahaan rintisan (startup) penyandang gelar “Unicorn” sebelum tahun 2019 berakhir. Unicorn adalah julukan yang disematkan kepada startup yang telah memiliki nilai valuasi di atas 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 14,1 triliun.

Dilansir dari CB Insight, aplikasi e-wallet besutan Grup Lippo, Ovo telah berhasil menyandang gelar unicorn tersebut setelah mencapai valuasi sebesar 2,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 41 triliun sejak 14 Maret 2018. Bergabungnya Ovo menjadi Unicorn Indonesia kelima juga telah dikonfirmasi oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Pada ajang Siberkreasi 2019 yang digelar pekan lalu, Rudiantara menyatakan bahwa Ovo sudah menjadi Unicorn asal Indonesia baru setelah empat unicorn lainnya. “Saya sudah bicara dengan founder-nya, dan memang iya (sudah menjadi unicorn). Makanya saya berani bicara setelah saya konfirmasi,” ujar Rudiantara.

Sebelumnya, Ia menargetkan sebelum akhir 2019 bakal ada 5 startup asal Indonesia yang menyandang gelar Unicorn. Dengan bergabungnya Ovo ke jajaran unicorn Indonesia, target tersebut tampaknya tercapai.

Selain itu, Rudiantara menambahkan bahwa ia tetap optimis akan targetnya pada perusahaan penyandang unicorn. “Saya berharap justru target kelima itu melebihi karena sebetulnya ada lagi yang berpotensi sebelum akhir tahun ini jadi unicorn. Sekarang, transaksinya sedang berjalan,” ujar Rudiantara.

Ia tak disebutkan startup apa yang berpotensi menyabet gelar Unicorn tersebut. Namun, Rudiantara secara implisit menyebut bahwa perusahaan rintisan tersebut fokus di bidang pendidikan atau kesehatan. “Bagaimana pun, secara logika, 20 persen APBN pemerintah untuk pendidikan, lima persen untuk kesehatan. Jadi, masa sih tidak ada unicorn dari sektor itu,” imbuhnya. (Evan Yulian Philaret)

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *