Sukabumi – PT Jamkrindo terus konsisten dalam melakukan pendampingan kepada masyarakat di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pendampingan dari PT Jamkrindo kepada usaha mikro, kecil, dan menengah bisa meningkatkan optimisme masyarakat dalam melewati kondisi sulit selama masa pandemi Covid-19.
Di Kabupaten Sukabumi, PT Jamkrindo mulai melakukan pendampingan kepada masyarakat di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark sejak akhir 2019. Pada akhir 2020, pendampingan diperluas ke Kecamatan Cikidang yang merupakan gerbang masuk ke wilayah Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark. Salah satu pendampingan yang telah dilakukan, dimulai dengan pemberian pelatihan budidaya sayuran hidroponik bagi ibu rumah tangga dan anggota karang taruna.
Sekretaris Perusahaan PT Jamkrindo Abdul Bari menjelaskan, pendampingan Jamkrindo di Sukabumi, merupakan kelanjutan program pemberdayaan yang telah dilaksanakan di Larantuka, Bali, dan Garut. ”Program pemberdayaan dilaksanakan perusahaan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s,” ujar Abdul Bari dalam siaran pers, Jumat (13/3/2021).
Salah seorang peserta pelatihan budidaya hidroponik, Rosdi Rodiallah (24) mengatakan, merintis budidaya sayuran secara hidroponik dengan memanfaatkan lahan yang dimiliki di Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang. ”Saya mengucapkan terima kasih kepada PT Jamkrindo yang memfasilitasi pelatihan beberapa waktu lalu sehingga saya mendapatkan pengetahuan,” ujar Rosdi, Jumat (13/3/2021) di Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
Melalui budidaya sayuran hidroponik, Rosdi berhasil mendongkrak perekonomiannya. Dia menjelaskan, selama sebulan, produksi sayuran sekitar 500 kilogram dengan harga jual Rp 15.000 per kilogram. ”Setelah saya rintis, saya mulai mengajak generasi muda di Cikidang untuk juga melakukan hal yang sama. Kalau ditekuni, budidaya hidroponik sangat menjanjikan,” ujar Rosdi.
Sayuran yang dibudidayakan oleh Rosdi dan para pemuda di Cikidang, biasanya sudah dipesan oleh pelanggan sebelum waktu panen. Namun, ada kalanya, Rosdi menjual sayuran hasil budidaya secara hidroponik itu di Cikidang. Pelatihan budidaya hidroponik di Cikidang dilaksanakan pada Desember 2020 sebagai kelanjutan program pemberdayaan di Kabupaten Sukabumi. Pelatihan yang sama, telah dilaksanakan di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark pada awal 2020 kepada para anggota Ikatan Homestay Ciletuh (IHC).
Di Geopark Ciletuh, PT Jamkrindo juga memberikan bantuan mesin pengolah buah mangga menjadi keripik dengan sistem vacuum frying. Saat ini, keripik mangga produksi UKM Saluyu yang didampingi Jamkrindo, merupakan satu-satunya oleh-oleh khas Geopark Ciletuh berbahan baku bahan lokal yang diproduksi oleh masyarakat setempat. Selain melakukan pendampingan, PT Jamkrindo juga menginisiasi kampanye anti sampah plastik di Geopark Ciletuh sebagai bagian dari upaya perusahaan berkontribusi pada kampanye Indonesia Bebas Sampah Plastik 2025. Ketua Ikatan Homestay Ciletuh (IHC) Yudi Mulyadi menuturkan, perlahan-lahan, denyut pariwisata di Geopark Ciletuh mulai Kembali lagi, walaupun belum bisa pulih sepenuhnya seperti sebelum pandemi Covid-19.
”Pendampingan dari Jamkrindo membuat kami tetap optimistis bahwa dengan protokol Kesehatan yang ketat, pariwisata tetap bisa pulih lagi walaupun mungkin masih tetap butuh waktu. Masyarakat optimistis bahwa perekonomian masyarakat juga bisa pulih lagi,” ujar Yudi.
Pemberdayaan PT Jamkrindo di Geopark Ciletuh, sesuai dengan kesepakatan Bersama antara PT Jamkrindo dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, akan berlangsung hingga tahun 2022 akhir. Hingga berakhirnya masa kesepakatan Bersama, PT Jamkrindo telah merancang sejumlah kegiatan, antara lain pembenahan kawasan tempat pelelangan ikan (TPI), pendataan wisatawan di kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark, SME’s Centre, dan pembentukan Bank Sampah.