Pentingnya Memahami Value Proposition Konsumen bagi Perbankan
Jakarta – Industri perbankan saat ini sudah seperti industri konsumer lainnya. Bukan lagi hanya seputar basis kebutuhan keuangan seperti tabungan, industri perbankan saat ini dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam di era digital.
Keberagaman kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan kemudian menciptakan segmen-segmen market dengan keunikannya masing-masing yang perlu di-address oleh lembaga perbankan. Dari sini, lembaga perbankan kemudian dituntut untuk bisa menciptakan value proposition yang tepat untuk segmen market yang ingin diincarnya.
“Penting bagi kita untuk memahami segmen market dari konsumen. Karena waktu kita memberikan value proposition, itu harus lah value proposition yang tepat dengan sasaran dan target market kita. Jadi kalau ditanya bagaimana kita meningkatkan branding, ya memahami konsumen itu penting, karena baru setelah itu kita bisa memberikan value proposition yang tepat bagi konsumen. Di sinilah nilai lebih kita,” ucap Direktur Konsumer Banking Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung, kepada The Finance, beberapa waktu lalu.
Dari sinilah, konsumen, jelas Rudy, baru bisa memberikan apresiasi kepada lembaga perbankan karena adanya layanan yang tepat guna dan tepat biaya dari lembaga perbankan untuk konsumen. Di samping itu, dengan memahami segmen market serta value proposition yang ingin dihadirkan, strategi branding pun bisa dirancang dan dilakukan secara optimal.
“Branding tentu penting dalam rangka meningkatkan engagement dengan konsumen. Yang kemudian kalau engagement-nya meningkat kita kaitkan dengan peningkatan transaksi atau involvement konsumen itu dengan kita. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memahami segmen market yang ingin kita sasar,” ungkap Rudy.
Penulis: Steven Widjaja