Jakarta – Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan ekonomi digital di Tanah Air. Hal itu ditegaskan Sandiaga S. Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ketika membuka seminar nasional “Digital Economic in Collaboration: The Importance of Cyber Security To Protect Financial Sector in The New Age” yang diselenggarakan The Finance (Infobank Media Group), di Jakarta, Senin (29/11).
Menurut Sandi, saat ini pemerintah sedang berusaha keras untuk melakukan transformasi digital. Salah satu poin pentingnya ialah terkait dengan penguatan keamanan data digital, dengan cakupan area yang semakin luas.
“Perlindungan data pribadi, keamanan data merupakan kunci. Pemerintah akan membentuk National Security Operation Center (NSOC). Ini untuk menjaga keamanan digital kita,” kata Sandi.
Lebih jauh Sandi mengungkapkan, hasil lain dari tranformasi digital oleh pemerintah adalah, di 2022, akan diimplementasikan kolaborasi satu data Indonesia yang melibatkan berbagai stakeholder. “Ini juga untuk meningkatkan literasi digital nasional,” ujarnya.
Di lain sisi, menurut data Kementerian Perdagangan, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh hingga delapan kali lipat di 2030. Saat ini nilai pasar ekonomi digital nasional Rp632 triliun dan diprediksi akan menjadi Rp4.531 triliun dalam delapan tahun ke depan. Perdagangan online atau e-commerce disebut memainkan perankan yang sangat besar, yakni 34% atau setara Rp1.900 triliun.
“Untuk menopang pertumbuhan ekonomi digital, faktor-faktor lainnya juga perlu diperkuat, seperti jaringan atau infrastruktur digital, literasi masyarakat, dan sumber daya manusia (SDM),” pungkas Sandi. (Ari Nugroho)