Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa keputusan untuk mengimpor beras sebanyak 2 juta ton di tahun ini adalah upaya untuk menjaga stok beras nasional agar stabilisasi harga beras dapat tercipta.
Keputusan impor 2 juta ton beras itu tak terlepas dari adanya gangguan iklim seperti cuaca panas ekstrem dan El Nino yang patut diantisipasi karena bisa memengaruhi produksi beras domestik.
“Sekarang semua negara menyelamatkan diri masing-masing, tak peduli dengan negara lain,” ujar Jokowi kepada awak media di Jakarta, Senin, 29 Mei 2023.
Pemerintah, lanjut Jokowi, juga concern dengan upaya menjaga ketahanan pangan dalam rangka memasuki tahun pemilu di 2024. “Langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekspor beras berkualitas tinggi, memastikan ketahanan pangan dalam negeri, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim,” tulis dokumen pemerintah tertanggal 26 Mei 2023.
Sebagai informasi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menginstruksikan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebesar 2 juta ton di tahun ini. Dari jumlah itu, 500 ribu ton harus didatangkan segera karena mendesak.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan jika keputusan impor beras 2 juta ton itu sudah disetujui Presiden Jokowi dalam rapat terbatas, akhir Maret lalu.
“Menteri perdagangan tugasnya supporting, jadi kalau sudah rapat dan diputuskan lalu sudah diperintahkan ya kita kerjakan. Tapi sampai sekarang kita belum terima suratnya. Di ratas sudah diputuskan (impor beras),” tutur Zulkifli saat ditemui di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, Senin, 27 Maret 2023.
Penulis: Steven Widjaja