Pandemi covid-19 telah merubah kebiasaan masyarakat untuk bertransaksi secara digital atau e-channel. Hal itulah yang dirasakan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, di mana hingga saat ini sebanyak 96% transaksi miliknya telah menggunakan layanan digital atau e-channel.
“Dalam masa-masa pandemi seperti ini transaksi-transaksi di mobile banking itu justru naik. Kalau bisa kita lihat statistik di Bank Mandiri sekarang hanya 4% transaksi yang dilakukan di cabang, sementara 96% sendirinya itu sudah dilakukan di e-channel,” kata Senior Vice President Digital Banking Bank Mandiri Sunarto Xie pada diskusi Infobank di The Chief Economist Forum dengan tema Traditional Bank vs Neobank, Selasa 17 November 2020.
Dirinya menjelaskan, layanan e-channel Bank Mandiri terdiri dari internet banking, mobile banking dan juga Mandiri Online. Namun yang paling meningkat signifikan ialah mobile banking dengan volume transaksi hingga 60%.
Tak hanya itu saja, menurutnya saat ini fungsi ATM sudah bergeser dari fungsi awal yang biasanya digunakan untuk transfer hingga pembayaran lainnya. Kini dengan hadirnya mobile banking masyarakat bisa melakukan transfer, pembayaran dan pembelian apapun melalui smartphone masing-masing.
“Kita lihat di ATM-nya Bank Mandiri 75%nya itu hanya digunakan untuk tarik tunai artinya hampir semua transaksi non cash sudah kita pindah slowly ke mobile,” tukasnya.