Jakarta – BTPN Syariah berhasil mempertahankan kinerjanya selama lima tahun beruntun (2016-2020), sehingga BTPN Syariah pun diganjar Golden Trophy atas predikat “sangat bagus” selama 5 tahun beruntun. Raihan ini tentu tak bisa dilepaskan dari ketulusan hati dan konsistensi BTPN Syariah dalam melayani segmen ultra mikro prasejahtera.
Sejak awal berdiri, BTPN Syariah menyalurkan 100% pembiayaannya pada sektor UMKM, khususnya ultra mikro. BTPN Syariah melakukan metode pendekatan jemput bola. BTPN Syariah berupaya untuk memahami kebutuhan pasar, dan berinovasi membuat produk keuangan syariah yang memenuhi kebutuhan pasar.
Berdasarkan data rating bank Biro Riset Infobank (birI) per Desember 2019-2020, total aset BTPN Syariah tumbuh 6,84% secara tahunan menjadi Rp16,43 triliun pada 2020. Peningkatan aset ini ditopang oleh DPK yang juga meningkat 3,53% secara tahunan menjadi Rp9,78 triliun pada 2020. Kredit yang disalurkan pun juga meningkat 5,81% secara tahunan menjadi Rp9,52 triliun pada 2020.
Di samping itu, modal intinya naik 7,91% secara tahunan, BTPN Syariah pun mendapatkan total skor 89,25 pada penilaian rating perbankan dari Biro Riset Infobank tahun ini. Ke depan, lembaga keuangan syariah pimpinan Hadi Wibowo ini berkomitmen akan terus mengembangkan layanan digital yang paling sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan nasabah menyerap teknologi, seperti salah satunya verifikasi biometrik bagi mereka yang ingin membuka rekening tanpa perlu menghafal PIN. Steven Widjaja.