Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Tri Hita Karana Forum Fasilitasi Pembiayaan USD30 Miliar
Bali – Forum tahun ke-3 Tri Hita Karana (THK) untuk pembangunan berkelanjutan yang bertema “Future Knowledge and Blended Finance for Better Business and Better World”, telah memfasilitasi pembiayaan sebesar USD30 miliar untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Konferensi selama dua hari ini diselenggarakan di bawah naungan Presidensi Indonesia untuk KTT G20 yang dihadiri oleh pemimpin dari bisnis, keuangan, pemerintah, filantropis, dan akademisi.
Tantowi Yahya, Executive Lead of THK Forum 2022 dan Duta Besar untuk Kawasan Pasifik mengungkapkan peran aktif THK Forum sebagai platform penggalangan dukungan untuk mencapai visi Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
“Forum ini berorientasi pada hasil, tapi tetap membuka ruang interaksi dan diskusi dari perserta agar bisa mencari solusi untuk mendatangkan investasi dan inovasi berkualitas,” ujarnya, seperti dikutip Rabu, 16 November 2022.
Membuka THK Forum 2022, Luhut B. Pandjaitan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia menyatakan bahwa komitmen Indonesia terhadap perubahan iklim sangat kuat. Namun, dirinya tak memungkiri bahwa untuk mencapai visi pembangunan berkelanjutan, terdapat tantangan yang harus dihadapi bersama.
“Untuk itu, pembiayaan campuran sangat penting untuk membiayai begitu banyak proyek iklim. Pemerintah Indonesia saat ini sedang memfinalisasi Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan, termasuk kolaborasi untuk penghentian pembangkit tenaga batu bara lebih cepat dari rencana, menuju pada energi terbarukan,” tutur Luhut.
THK Forum mengumumkan penggalangan dana lebih dari USD30 miliar yang terdiri atas komitmen, beberapa proyek dan insiatif untuk pencapaian TPB. Inisiatif tersebut akan memprioritaskan percepatan investasi untuk transisi energi berkeadilan di Indonesia, meningkatkan pendanaan untuk pengelolaan sampah dan infrastruktur berkelanjutan, serta memobilisasi dana untuk solusi berbasis lingkungan, terutama laut, hutan, dan sistem pangan regeneratif.
Salah satu pengumuman utama adalah perjanjian inovatif antara PLN dan Amazon untuk menyediakan 210 megawatt (MW) energi terbarukan bagi empat proyek panel surya di seluruh Indonesia. Ini pertama kalinya pihak swasta akan mampu mengakses utilitas proyek panel surya baru di Indonesia. Keempat proyek tersebut akan berlokasi di Jawa dan Bali, untuk mendukung sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali.
Komitmen Amazon untuk menjadi pembeli merupakan kunci penggerak bagi proyek ini. Selain itu, PLN berencana memperkenalkan lebih banyak peluang tarif hijau bagi perusahaan lainnya yang tertarik. Dengan demikian, pilihan pengadaan energi terbarukan bagi pihak swasta akan lebih terbuka di Indonesia.
“Kita semua tahu bahwa tantangan iklim tidak dapat diselesaikan sendiri-sendiri, baik oleh pemerintah, swasta maupun LSM. Kita semua perlu berkolaborasi, berbagi ambisi, dan membangun perhatian bersama. Inilah pentingnya organisasi seperti THK Forum untuk hadir dan menyatukan berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan praktik,” kata Michael Punke selaku Global Vice President for Public Policy, Amazon Web Services (AWS).
“Alasan kita perlu mengakselerasi transisi energi adalah karena kita perlu hidup di dunia dimana energi murah itu bersih, dan energi bersih itu murah,” tambah Darmawan Prasodjo selaku Presiden Direktur PT. PLN.
Pengumuman penting lainnya adalah peluncuran platform “Blue Halo S” dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia serta Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Blue Halo S adalah model baru untuk konservasi laut dan pengelolaan perikanan di Indonesia dengan pendekatan perlindungan laut terpadu dan manajemen perikanan berkelanjutan pertama di Indonesia, yang dirancang untuk swadana ke depannya.
Editor: Steven Widjaja