Jakarta – Deputi Pembiayaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono, menyatakan keinginannya untuk Brunei Darussalam bisa berinvestasi pada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Agung jelaskan bahwa hal ini tak terlepas dari kuatnya ekosistem industri halal yang dimiliki Brunei Darussalam.
“Untuk minat investasi atau letter of intent (LOI) sekarang totalnya ada 270, di mana 202 itu datang dari perusahaan yang ada di Asean. Termasuk yang dari Borneo, itu adalah dari Malaysia. Dan hari ini dengan ada Malaysia dan Brunei, kita juga berharap perusahaan-perusahaan dari Brunei itu bisa membawa potensi industri halalnya yang kuat, seperti halal food, halal farmasi, Islamic banking, Islamic trading, serta Islamic tourism, ini kita harapkan bisa bertambah LOI (dari Brunei),” jelas Agung seusai melakukan Borneo Business Roundtable sebagai rangkaian acara ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Jakarta, Selasa, 5 September 2023.
Di samping itu, selain menopang pengembangan sektor industri di IKN, Brunei Darussalam juga diharapkan bisa menopang pembangunan green coridor, serta sektor infrastruktur. Bernardino Vega selaku Alternate Chair of ASEAN-Business Advisory Council (BAC) menambahkan jika ketiga sektor di atas adalah penting bagi pembangunan IKN, mengingat keberadaan IKN di Pulau Kalimantan yang terkenal sebagai salah satu sumber oksigen global.
“Kalimantan atau Borneo ini adalah salah satu paru-paru dunia, maka pembangunan di IKN dan sekitarnya perlu memerhatikan sektor lingkungan atau green economy tetap berjalan. Dan yang tak kalah penting juga adalah soal infrastruktur, di mana tadi dalam pertemuan, kita dan para mitra yang berinvestasi sepakat untuk membangun koridor-koridor ekonomi di IKN,” papar Bernardino.
Agung pun menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah pertemuan dan pembicaraan terkait penjajakan investasi di IKN dengan pihak dari Brunei Darussalam. Ia menegaskan, tetap akan melakukan follow up ke depannya, untuk mencapai kesepakatan letter of intent terkait berinvestasi di IKN dengan Brunei Darussalam.
Sementara itu, Malaysia yang adalah salah satu bagian dari Pulau Borneo, telah memiliki 19 letter of intent untuk berinvestasi di IKN, yang mana dua di antaranya sudah masuk tahap eksekusi.
Penulis: Steven Widjaja