Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai mendistribusikan bantuan pangan berupa beras kepada 21,3 juta keluarga miskin dalam rangka menghadapi puasa dan menyambut Idulfitri 1444 Hijriah. Bantuan tersebut diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi.
“Hari ini kita luncurkan bantuan pangan untuk masyarakat, akan disalurkan ke Kabupaten/kota di Solo Raya. Secara nasional semuanya yang diberi bantuan pangan sebanyak 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Dan kita harapkan dengan bantuan ini juga bisa menurunkan harga beras,” ucap Jokowi dalam keterangan resmi Badan Pangan Nasional, yang disampaikan Senin, 10 April 2023.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa bantuan beras ini adalah salah satu program bantalan sosial yang dicanangkan pemerintah sesuai instruksi Presiden. Dimana realisasi penyaluran bantuan telah dilakukan sejak akhir Maret 2023, dan terus dilakukan hingga kini.
“Secara bertahap proses penyaluran bantuan beras ini sudah dimulai sejak 31 Maret 2023, dan Alhamdulillah sampai saat ini berjalan lancar dan akan terus digulirkan selama tiga bulan hingga Mei 2023,” tutur Arief.
“Bantuan ini akan terus kita pantau pendistribusiannya dan dipastikan agar tepat sasaran disalurkan kepada masyarakat sesuai target dan langsung ke masyarakat by name by address,” terangnya.
Besaran bantuan beras tersebut, yakni beras kemasan isi 10 kg yang disalurkan ke 21,353 juta KPM berdasarkan data dari Kementerian Sosial dengan kebutuhan total beras diperkirakan mencapai 640 ribu ton untuk tiga kali penyaluran hingga Mei 2023.
Untuk wilayah Jawa, target penyaluran mencapai 12,7 juta KPM. Dengan rincian di antaranya, wilayah Jawa Tengah, menyasar 2,35 juta KPM dengan kebutuhan beras diperkirakan sebanyak 70 ribu ton. Sedangkan untuk wilayah Solo Raya mencapai 565.420 KPM.
Penulis: Steven Widjaja