Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyatakan bahwa Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi di Kementan. Ia jelaskan jika dirinya mendapatkan informasi itu sejak beberapa waktu lalu.
“Bahwa dia sudah ditetapkan tersangka saya sudah dapat informasi malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama, tapi resminya ketersangkaanya itu sudah digelarkan,” ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023.
Terkait keberadaan SYL, Mahfud mengaku belum mengetahuinya. Ia lebih memilih untuk menyerahkan pencariannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia terangkan, bukanlah perkara mudah bagi individu setingkat menteri untuk melarikan diri dari jeratan kasus hukum.
“Soal dia ada di mana kita nggak tahu juga. Dan menurut saya, KPK tahu caranya atau tahu langkah-langkah apa yang harus ditempuh untuk itu. Ya mudah-mudahan bisa segera ketemu, kan orang sekelas menteri tidak mudah juga menghilang gitu ya. Kalau menghilang dalam arti menghindari aparat atau lari gitu, saya kira tak mudah,” tutur Mahfud.
Seperti diketahui, SYL tengah menjadi sorotan publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengusukan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). KPK juga telah menggeledah rumah dinas SYL di kawasan Widya Chandra dan ruang kerjanya di gedung Kementan, Ragunan, Jakarta.
Dalam penggeledahan itu, KPK menemukan uang senilai Rp30 miliar, yang terdiri dari pecahan mata uang rupiah, dolar Amerika Serikat, dan dolar Singapura. Uang-uang tersebut telah dimasukkan ke dalam beberapa amplop, tertuliskan nama pengirim yang adalah karyawan atau pejabat di lingkungan Kementerian Pertanian. Uang itu diduga dikirimkan ke SYL dalam rangka ‘pengamanan’ posisi masing-masing karyawan.
Di samping itu, KPK juga menemukan sejumlah dokumen yang terkait dengan kasus dugaan korupsi di Kementan, serta 12 pucuk senjata api di rumah dinas SYL. Terkait penemuan 12 pucuk senjata api, KPK telah melimpahkan kasusnya ke pihak kepolisian.
Menanggapi belum baliknya SYL ke Indonesia, KPK melalui juru bicaranya, Ali Fikri, menyatakan bahwa KPK tetap melanjutkan proses penyidikan SYL atas kasus dugaan korupsi di Kementan.
“Kami ingin tegaskan seluruh kerja-kerja penyidikan perkara ini kami pastikan terus kami selesaikan. Pada saatnya, pasti kami sampaikan perkembangannya secara utuh dan lengkap,” ujar Ali seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu, 4 Oktober 2023.
Di lain sisi, Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, memberi tahu awak media jika Mentan SYL kini tengah menjalani pengobatan atas penyakit prostat yang dideritanya paska kunker di Eropa.
“Pak SYL itu ada kegiatan di luar negeri yang tadinya tanggal 1 (Oktober) harus pulang. Cuma karena hal tentang fisiknya, prostatnya masalah, jadi dia langsung ke RS,” ungkap Ahmad kepada awak media.
Ia lalu memastikan jika SYL bakal tiba di Indonesia pada Kamis, 5 Oktober esok.
“Disangka hilang tuh kan lost contact. Ya maklumlah, orang kalau sudah tua, kena prostat, ya boro-boro mikirin telepon. Ya akhirnya gak bisalah komunikasi. Tanggal 5 dia sudah di Jakarta,” pungkasnya.
Penulis: Steven Widjaja