Jakarta – Pemerintah Indonesia akan memberikan sejumlah insentif kepada para pelaku industri otomotif guna memajukan industri otomotif Indonesia. Salah satunya adalah menyediakan insentif fiskal untuk pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Demikian ditegaskan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, pada The 14th GAIKINDO International Automotive Conference (GIAC) sebagai salah satu rangkaian acara GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD Tangerang Selatan pada Rabu (24/07).
“Beberapa insentif itu antara lain insentif bea masuk atas importasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai; insentif pajak penjualan atas barang mewah; insentif pembebasan atau pengurangan pajak; insentif bea masuk atas importasi mesin, barang, dan bahan dalam rangka penambahan modal serta penangguhan bea masuk dalam rangka ekspor,” terang Menkeu.
Menkeu juga mendukung Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) sebagai institusi yang secara rutin melakukan kegiatan acara pameran maupun konferensi internasional untuk mempromosikan industri otomotif di Indonesia. Hal ini diharapkan membangkitkan peranan industri otomotif perekonomian Indonesia tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dari sisi ekspor.
“Industri otomotif adalah salah satu industri yang potensial dan ingin didorong dan di kembangkan pemerintah. Kita tidak boleh lupa bahwa unsur teknologi dan sains itu cukup pesat. Kalau sekarang orang bicara tentang mobil tidak hanya sekedar mobil tetapi sudah banyak bicara tentang mobil listrik,” jelas Menkeu.
Lebih lanjut, Menkeu mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara dengan demografi terbesar di dunia, memiliki mayoritas penduduk milenial yang senang dengan pengalaman baru serta kelas menengahnya bertumbuh, maka dia dengan sendirinya merupakan suatu pusat yang memiliki potensi sangat besar sebagai ekosistem industri otomotif.