Surakarta – Gojek, layanan on-demand bagian dari Grup GoTo (PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, BEI: GOTO), bersama KAI Commuter, hari ini meresmikan kerja sama operasional untuk mendorong kemudahan mobilitas masyarakat serta wisatawan di Solo dan Jogja lewat GoTransit.
Bertempat di Pura Mangkunegaran Kota Surakarta, peresmian yang dihadiri oleh manajemen Gojek dan KAI Commuter, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, serta pemerintah daerah Jawa Tengah dan Surakarta ini diharapkan dapat jadi momentum pendorong kemudahan mobilitas masyarakat serta akses pariwisata antara dua wilayah melalui layanan transportasi multimoda yang terintegrasi, nyaman, dan efisien.
Melalui ekspansi kerjasama Gojek dan KAI Commuter yang sebelumnya telah berjalan di Jabodetabek, kini masyarakat di lebih dari sembilan kota/kabupaten di Jateng-DIY lebih mudah mengakses dan membeli tiket transportasi publik cukup dengan satu aplikasi.
Dengan fitur GoTransit dalam aplikasi Gojek, pengguna Commuterline Solo-Jogja dan Kereta Prambanan Ekspress (Jogja-Kutoarjo) berkesempatan mendapat berbagai kemudahan antara lain pembelian tiket secara non-tunai dan tanpa ada deposit saldo, pembelian hingga empat tiket sekaligus dari satu aplikasi – berguna jika bepergian bersama, transaksi yang tercatat di aplikasi, memudahkan untuk melakukan pemantauan pengeluaran, serta ketersediaan moda transportasi penghubung (feeder) berupa layanan transportasi GoRide atau GoCar dalam satu aplikasi.
“GoTransit menjadi salah satu produk ekosistem yang dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang grup GoTo, khususnya dalam menarik konsumen baru yang mencari layanan mobilitas lengkap. Dengan misi GoTransit untuk mendukung kemudahan mobilitas masyarakat serta akses pariwisata, hal ini menjadi salah satu cerminan bagaimana produk ekosistem GoTo dapat terus relevan menjawab kebutuhan masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam menyediakan sarana transportasi publik yang terintegrasi,” ungkap Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo, dikutip Kamis, 23 Februari 2023.
“Ekspansi GoTransit menjadi wujud pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan, di mana Grup GoTo tengah berupaya mempercepat target profitabilitas dengan EBITDA yang disesuaikan menjadi positif di kuartal 4 tahun 2023 ini,” tambah Andre.
Sebelumnya, kerja sama Gojek dengan KAI Commuter untuk memudahkan pembelian tiket melalui layanan GoTransit diterima dengan baik oleh masyarakat di Jabodetabek. Beberapa bulan setelah peresmian kerja sama operasional di Juni 2022, GoTransit telah menjadi pilihan utama untuk penjualan tiket secara digital dengan pangsa pasar sebesar 74% pada September 2022.
GoTransit juga mendorong penetrasi penggunaan tiket digital, sehingga penjualan tiket digital KCI meningkat 300% atau 3 kali lipat pada akhir tahun 2022.
“Seiring transformasi digital yang berjalan di KAI Commuter, kami melihat perilaku pengguna commuter semakin menginginkan layanan yang mudah dan nyaman dalam menggunakan commuterline. Berkaca kesuksesan di Jabodetabek, KAI Commuter melanjutkan kerjasama dengan Gojek di Wilayah 6 Yogyakarta, untuk memudahkan pengguna Commuterline Solo-Jogja dan Prambanan Ekspress Jogja-Kutoarjo,” tutur Direktur Utama KAI Commuter Suryawan Putra Hia.
Data KAI Commuter menunjukkan sepanjang tahun 2022, total jumlah pengguna Commuterline Solo-Jogja dan kereta lokal Prambanan Ekspres mencapai 4,4 juta penumpang. Data ini menunjukkan moda transportasi commuterline menjadi pilihan utama masyarakat maupun wisatawan dalam melakukan mobilitas. Tercatat volume pengguna harian tertinggi mencapai 28 ribu orang lebih pada Oktober 2022.
“Pada 2022, jumlah wisatawan yang datang ke Jawa Tengah sejumlah 11 juta, dan kami proyeksikan akan terus meningkat seiring tingkat mobilitas masyarakat yang kembali normal. Peran transportasi publik seperti Prambanan Ekspress dan Commuterline Solo-Jogja yang didukung inovasi GoTransit diharapkan menjadi andalan mobilitas wisatawan di Jawa Tengah yang beralih dari kendaraan pribadi,” tambah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Editor: Steven Widjaja