Jakarta – Marketplace financial, Bareksa meluncurkan moda pembayaran pembelian reksa dana menggunakan layanan uang elektronik OVO. Fitur ini akan menjadikan transaksi reksa dana menjadi lebih cepat dan mudah bagi nasabah.
Melalui keterangan resminya, Senin, 3 Februari 2020, Co-founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menjelaskan, hal ini merupakan langkah awal dari rencana besar Bareksa untuk melakukan sinergi platform einvestment dengan e-money; setelah sebelumnya Bareksa juga memelopori sinergie-investment dengan e-commerce di Indonesia, bersama Tokopedia dan Bukalapak. Dengan menggunakan OVO sebagai moda pembayaran baru ini, transaksi nasabah akan semakin seamless, dan niscaya akan menjadi daya dorong berikutnya bagi penetrasi reksa dana nasional. Kisah sukses serupa telah kita saksikan di China di mana terjadi sinergi segitiga di antara platform e-commerce (Alibaba), e-money (Alipay), dan e-investment (Yu’e Bao).”
Fitur pembayaran e-money OVO ini juga, adalah untuk mengakomodasi preferensi dan kebutuhan banyak nasabah Bareksa yang merupakan generasi milenial. Sekitar 70% nasabah Bareksa berasal dari kalangan ini, yang terbiasa melakukan transaksi secara online, real time, dan seamless. “Terobosan pembayaran menjadi sebuah keharusan di mana Indonesia sekarang memasuki era baru investasi yang didominasi segmen nasabah retail dengan volume transaksi yang luar biasa besar,” ujar Karaniya. Sebagai gambaran, di platform Bareksa, setiap hari diproses sekitar 5.000-6.000 transaksi.
Berdasarkan laporan riset Morgan Stanley yang dilansir awal 2019, OVO digunakan oleh 73% responden yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini didorong oleh ekosistem layanan keuangan dan pembayaran OVO yang terus berkembang.Tahun lalu, OVO ditahbiskan Menkominfo saat itu, Rudiantara, sebagai unicorn fintech pertama di Indonesia. “OVO hadir untuk menyediakan akses layanan keuangan yang merata serta meningkatkan inklusikeuangan bagi masyarakat Indonesia. Setelah dikenal sebagai platform pembayaran digital terdepan, kami terus membangun sinergi untuk membangun layanan keuangan, termasuk dengan platform einvestasi seperti Bareksa. OVO percaya bahwa kolaborasi ini akan membuat budaya berinvestasi semakin dalam mengakar di berbagai lapisan masyarakat,” kata Harianto Gunawan, Direktur OVO.
Adanya fitur pembayaran reksa dana menggunakan OVO diharapkan bakal semakin mendongkrak jumlah transaksi serta nilai dana kelolaan Bareksa, yang ditargetkan akan tumbuh sedikitnya dua kali lipat di tahun 2020 dibanding tahun lalu. Saat ini, jumlah nasabah yang terdaftar di Bareksa sudah mencapai hampir 800 ribu orang dengan dana kelolaan sekitar Rp2 triliun. Adapun total dana masyarakat yang telah diinvestasikan di Bareksa sejak pertama kali mendapatkan lisensi dari OJK pada tahun 2016, telah mencapai sekitar Rp5 triliun.
Layanan pembayaran melalui OVO ini memberikan kemudahan bagi investor karena tidak perlu lagi melakukan konfirmasi ulang dengan mengunggah bukti transfer. Transaksi pembayaran akan terverifikasi secara otomatis bagi nasabah Bareksa yang juga merupakan pengguna OVO.
“Langkah terobosan ini kami tujukan agar penggunaan uang elektronik yang sedang terus meningkat secara signifikan di Indonesia, bukan hanya digunakan untuk keperluan konsumtif, tapi juga mulai dimanfaatkan untuk tujuan investasi,” kata Karaniya.
Untuk saat ini, fitur pembayaran reksadana di Bareksa menggunakan OVO baru bisa digunakan oleh pengguna dengan ponsel berbasis Android. Para pengguna smartphone berbasis IOS akan segera menikmati layanan ini dalam waktu dekat.