Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memandang peristiwa pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional meski tidak terlalu signifikan. Menurutnya dari sisi jangka pendek peristiwa tersebut akan tetap berdampak khususnya bagi kondisi global.
“Tentu akan mempengaruhi pergerakan di pasar keuangan global, khususnya dari waktu ke waktu atau jangka pendek. Terkait impeachment, dalam jangka pendek tentu akan mempengaruhi kondisi pasar keuangan global termasuk nilai tukar,” kata Perry di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Kamis 19 Desember 2019.
Perry menyebut, stabilitas ekomi sebuah negara tetap ditentukan oleh cara negara tersebut menjaga momentum pertumbuhan bukan dari sentimen luar. Meski begitu pihaknya terus mewaspadai kelanjutan dari kondisi perpolitikan AS tersebut.
“Pengaruhnya ke suatu negara akan dipengaruhi seberapa baik ekonomi di suatu negara itu, di Indonesia itu pengaruhnya minim, yang kita pantau di pergerakan nilai tukar rupiah tidak ada pengaruhnya yang signifiikan,” jelas Perry.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga ditopang konsumsi rumah tangga, ekspansi fiskal, dan perbaikan ekspor.
Perry menyebut, perkembangan terkini menunjukkan keyakinan konsumen meningkat bersamaan dengan pola musiman jelang akhir tahun sehingga dapat menopang konsumsi rumah tangga tetap baik. Perkembangan positif ini diperkuat ekspansi fiskal sejalan dengan pola musiman akhir tahun sehingga makin mendorong pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2019.
Sebelumnya, pada waktu setempat Presiden Donald Trump dimakzulkan oleh House of Representatives (HOR) atau DPR AS. Ada dua dakwaan yang menyebabkan Donald Trump mengalami pemakzulan, yakni penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres AS. (*)