Jakarta-Wafatnya tokoh senior properti Indonsia, Dr (HC) Ir Ciputra di usia ke-88 tahun pada pukul 1:05 waktu Singapura, Rabu (27/11/2019), telah membuat banyak pihak berduka, tak terkecuali Istana Kepresidenan.
Ucapan belasungkawa Istana Kepresidenan diucapkan langsung oleh Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Fadjroel Rachman saat dihubungi, seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (27/11).
“Turut berdukacita atas wafatnya Bapak Ir. Ciputra, beliau pemegang Satya Lencana Pembangunan. Semoga damai di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan ditabahkan Nya,” ujarnya.
Ciputra tercatat pernah menjadi salah satu pengusaha yang pernah menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI pada 1995.
Ciputra yang lahir pada 24 Agustus 1931 adalah seorang insinyur dan pengusaha properti senior. Dimulai pada tanggal 22 Oktober 1981, Dr. (HC) Ir. Ciputra mendirikan perusahaan dengan nama PT Citra Habitat Indonesia.
Kemudian pada tahun 1990, ia mengubah nama perusahaan menjadi PT Ciputra Development, yang kemudian dikenal sebagai salah satu perusahaan properti terdepan dan paling terdiversifikasi di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan usaha, pada tahun 1994 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana pada Bursa Efek Indonesia (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta).
Pada tahun 1999, anak perusahaan, PT Ciputra Surya melakukan melakukan Penawaran Umum Perdana pada Bursa Efek Indonesia dan selanjutnya PT Ciputra Property pada tahun 2007. Namun pada tahun 2016, PT Ciputra Surya Tbk kembali bergabung dengan Induk, PT Ciputra Development Tbk.
Salah satu ungkapan yang cukup melegenda dari Pak Ci (sapaan akrab Ciputra) adalah “Seorang entrepreneur mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas”
“Entrepreneurship cara Ciputra adalah entrepreneurship yang berani bermimpi dengan cara mencita-citakan sesuatu yang belum ada contoh sebelumnya. Dalam kalimat lain, Ciputra mengatakan sebagai “The Power of Dream”.
Kalimat dari George Bernard Shaw akan melengkapi pengertian di atas, ia mengatakan, “You see things, and you see why. But I dream things that never were, and I say Why Not?” demikian diungkapkan Antonius Tanan, Direktur Senior Ciputra Group.
Antonius kembali menceritakan, apa saja cara meningkatkan nilai barang rongsokan?
Aksi sederhana sampai dengan inovasi dapat dilakukan. Pertambahan nilai baru ini bisa sederhana saja dengan cara memilah-milah barang bekas sehingga dapat dijual atau dengan cara menambah nilai kreativitas seperti menjadikannya sebagai benda seni.
“Semakin banyak dan berkualitas nilai tambah yang dikenakan, maka barang rongsokan akan semakin mahal. Untuk besi rongsokan diubah jadi emas berapa banyak nilai tambah yang harus diciptakan? Banyak sekali bukan? Tidak mungkin hanya dengan tindakan sederhana, kotoran dan rongsokan bisa menjadi emas. Ini memperlihatkan bahwa entrepreneur cara Ciputra adalah entrepreneurship yang ingin berinovasi di beragam hal sedemikian rupa sehingga pelanggan tidak bisa bilang tidak?”Ciputra atau Tjie Tjin Hoan tidak begitu saja menjadi pengusaha sukses. Ia melaluinya dengan jalan terjal dan perjuangan yang luar biasa berat.
“Saya hanya memiliki tenaga yang digerakkan oleh cita-cita dan mimpi,” ujar Ciputra saat itu dalam sebuah acara Founders Day 2017 Ciputra Group yang dihadiri Megawati Soekarnoputri.
Ia mengawali hidupnya di Parigi, Sulawesi Tengah. Dalam sebuah talkshow, Ciputra yang merupakan lulusan ITB ini mengaku selalu dibayangi masa kecilnya yang suram. Namun, hal tersebut membuatnya mampu bangkit.
Ayahnya dibawa tentara Jepang, dan Ciputra kecil pun selalu berjuang menyelinap dan mencoba mencari sesuap makanan hingga ke hutan.
Tak hanya itu, makian dan cacian dari sekelilingnya juga datang di-hidupnya. Namun, dia berhasil membuktikan diri sebagai pria yang bermartabat dengan menimba ilmu arsitektur di Institut Teknologi Bandung.
Ciputra adalah icon dari PT Pembangunan Jaya (Ancol). Kala itu Ciputra menemui Presiden Soekarno dan mengawali perubahan Ancol yang penuh dengan rawa menjadi salah satu icon DKI Jakarta.
Kekayaan Ciputra berdasarkan Forbes mencapai US$ 1,3 miliar atau Rp 18,2 triliun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 14.000) yang menjadikannya peringkat 27 orang terkaya di seluruh Indonesia.
Ciputra meninggal di Singapura pada dini hari tadi.
Berikut, pengumuman yang disampaikan Corporate Communication Ciputra Group:
Telah meninggal dunia dengan tenang, Bapak Ir Ciputra, Chairman dan Founder Ciputra Group di Singapore pada tanggal 27 November 2019 pukul 1:05 waktu Singapura.
“Kami keluarga besar Ciputra Group mengucapkan turut berduka yang mendalam dan mendoakan semoga Keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi kedukaan ini,” kata Tulus Santoso Brotosiswoyo Direktur Independen Ciputra Development kepada CNBC Indonesia, Rabu (27/11/2019).
Kini banyak yang telah mengenal sosok Ciputra. Salah satu Taipan Properti Tanah Air ini akan selalu dikenang melalui hasil karya propertinya. Selamat Jalan Pak Ci….