Inflasi AS Akan Jauh Lebih Dalam dan Bertahan Satu Dekade

(Foto: Net)

Jakarta – Inflasi di Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan jauh lebih dalam dan bertahan selama satu dekade, menurut Bill Smead selaku Chief Investment Officer di Smead Capital Management, seperti dikutip dari CNBC, Selasa, 14 Februari 2023.

Wall Street tengah bersiap terhadap data inflasi utama yang akan dirilis Selasa ini, berbarengan dengan data consumer price index (CPI) bulan Januari yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS. Melalui data yang ada, maka tingkat inflasi pada harga barang dan layanan di pasar domestik AS dapat terhitung secara jelas.

“Antusiasme saat ini adalah adanya harapan bahwa Fed akan ramah karena adanya soft landing, dan kita tidak meyakini hal itu akan terjadi,” tutur Smead, dikutip dari CNBC, Selasa, 14 Februari 2023.

“Kami pikir inflasi akan berlangsung jauh lebih dalam dan bertahan lebih lama. Pada faktanya, akan berlangsung selama satu dekade karena di Amerika Serikat kita memiliki demografis yang luar biasa menguntungkan,” tambahnya.

Sebelumnya di awal Februari, the Federal Reserve atau The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya seperempat basis poin, dan memberikan sedikit tanda bahwa tren kenaikan suku bunga ini akan berakhir.

Smead menegaskan bahwa akan sulit bagi The Fed untuk menjinakkan inflasi walaupun suku bunga acuan telah dinaikkan belum lama ini.

“Kita punya 92 juta orang yang berada di rentang usia 22 dan 42 tahun, dan mereka semua akan menghabiskan uang mereka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, di luar kondisi pasar saham sedang baik atau buruk,” jelas Smead.

“Mereka hanya akan menghidupi hidup mereka. Ekonomi seharusnya cukup baik, dan The Fed akan memasuki masa sulit dalam mengendalikan inflasi.”

 

Penulis: Steven Widjaja

Sumber: CNBC / Sumathi Bala

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *