Jakarta – Mercer selaku perusahaan konsultan di bidang sumber daya manusia mengumumkan hasil “Total Remuneration Survey 2019” ke publik, yang mana di dalamnya terdapat prediksi kenaikan gaji pada industri-industri utama di Indonesia pada 2020 sebesar 7,6%. Tidak hanya itu, Mercer juga memprediksi tingkat inflasi akan meningkat menjadi 3,3% pada 2020 dari 2,9% pada 2019.
Total terdapat 569 perusahaan lintas industri di Indonesia yang berpartisipasi dalam survei ini. Mercer selalu melakukan survei rutin untuk mengetahui dampak dari perubahan iklim bisnis yang terjadi dengan cepat, kompensasi, dan tren ketenagakerjaan.
Tren perekrutan di Indonesia sendiri pada tahun 2020 diprediksi akan melambat, dengan 36% perusahaan berencana menambah karyawan, dibanding 43% pada tahun 2019. Diperkirakan akan ada 52.000 karyawan yang masuk dan keluar perusahaan. Industri yang paling banyak melakukan penambahan tenaga kerja adalah jasa keuangan dan teknologi.
“Indonesia memiliki sekitar 180 juta tenaga kerja pada tahun 2019, dengan 63 juta di antaranya berusia antara 20 hingga 35 tahun. Pada saat yang sama, ekonomi digital berkembang pesat di negara-negara Asia Tenggara, dan Indonesia memimpin di antara negara-negara tersebut. Tren-tren ini akan membentuk ekonomi kita di masa depan,” ujar Career Business Leader Mercer Indonesia Astrid Suryapranata, di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Ia menambahkan bahwa akan ada beberapa bidang pekerjaan baru yang akan menarik talent-talent baru untuk berkarya.
“Mercer menemukan beberapa pekerjaan baru di pasar, antara lain pemasaran digital/internet, pemasaran e-commerce atau belanja online, analisis data dan intelijen bisnis, infrastruktur cloud (IAAS), teknik konfigurasi otomasi proses robot dan pemrograman, serta analisis R&D bio informatika,” tambahnya.
Di samping itu, menurut Mercer Asia Pulse Survey 1H 2019 dan 2019 Global Talent Trends Study, jumlah karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela sebesar 7% pada tahun 2019, dengan industri jasa keuangan mengalami tingkat pengunduran diri terbesar, yaitu 14%. Ini mirip dengan tahun sebelumnya, yang mana industri jasa keuangan juga memimpin tingkat pengunduran diri karyawan sebesar 12% dari total tingkat pengunduran diri karyawan semua industri sebesar 8%.
Penyebab pengunduran diri pun bervariasi, namun terdapat tiga alasan utama karyawan mengundurkan diri, yaitu gaji yang kompetitif, hubungan dengan atasan, serta tidak adanya jenjang karir dan jaminan yang jelas.
Maka dari itu, kompensasi yang lebih bervariasi harus digalakkan setiap perusahaan di semua industri agar karyawan dapat lebih nyaman dan berkontribusi lebih baik.
“Seiring dengan perubahan yang semakin cepat, kita memasuki dunia baru dalam bekerja, perusahaan-perusahaan harus berpikir ulang bagaimana mereka bisa menyesuaikan di masa depan dengan menaruh orang-orangnya dalam inti perubahan. Baik itu digitalisasi, membangun kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berkompetisi di masa depan, atau menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang baik, perubahan dalam cara perusahaan berinvestasi kepada karyawannya akan memberikan imbal balik yang lebih besar kepada bisnis di masa mendatang,” terang Puneet Swani selaku Senior Partner and Career Business Leader for the International Region Mercer.