Jakarta – Perusahaan Malaysia, UEM Group Berhad bakal melepas seluruh porsi kepemilikan saham mereka di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Nama Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB), yang adalah perusahaan pengelola dana pensiun asal Kanada muncul belum lama ini, karena didesuskan akan mengambil alih porsi saham UEM Group atas Tol Cipali.
Perusahaan asal Kanada tersebut menggandeng PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra), untuk mengambil alih porsi saham UEM Group atas Tol Cipali. Anak usaha PT Astra International Tbk tersebut memiliki saham di PT Lintas Marga Sedaya (LMS), perusahaan operator Tol Cipali, melalui anak usahanya PT Baskhara Utama Sedaya (BUS) sebesar 45%. Sebelumnya, Astra Infra mengakuisisi seluruh saham PT Baskhara Utama Sedaya (BUS), yang memiliki 45% saham LMS. Sisanya, 55% saham LMS masih dipegang UEM Group Berhad.
Akhir September 2019 lalu, perusahaan pengelola dana pensiun asal Kanada tersebut mengumumkan soal rencana akuisisi 55% saham di LMS.
“Jalan tol Cipali memberikan akses CPPIB ke pembangunan infrastruktur vital yang didukung oleh kenaikan tarif motorisasi di salah satu daerah berpenduduk padat dan produktif secara ekonomi di Indonesia,” kata Managing Director, Head of Infrastructure CPPIB Scott Lawrence dalam siaran persnya seperti dikutip dari CNBC Indonesia (30/10/2019).
Ia menyatakan bahwa kerja sama dengan pihak Astra dalam mengakuisisi saham Tol Cipali adalah awal dari potensi kerja sama lainnya di Indonesia. Namun, Direktur PT Astra Tol Nusantara Kris Ade Sudiyono terlihat belum mau bersikap terbuka mengenai kerja sama tersebut.
“Kan itu yang ngomong sana (CPPIB), bukan saya,” ujarnya di Menara Kadin, Selasa (29/10) kemarin.
Kris pun menutup pernyataan dengan berkata bahwa proses ambil alih kepemilikan saham akan selesai tahun ini. Maka dari itu, akan ada pengumuman dari Astra Infra di Bali mengenai hal ini nantinya.