Perkuat Kinerja, Satu Lagi Merger BUMN Dilakukan di Tahun Ini

(Foto: Net)

Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali menyatakan akan melakukan restrukturisasi pada sejumlah perusahaan plat merah yang bergerak di sektor karya. Bahkan, dirinya memberikan sinyal kuat bahwa akan ada beberapa perusahaan plat merah pada sektor karya yang akan digabungkan alias merger.

“Apakah terjadi sinergitas? merger apa namanya kita lakukan itu,” ujarnya dikutip, Selasa, 11 April 2023.

Erick jelaskan bahwa restrukturisasi hingga merger pada sejumlah BUMN Karya adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat kinerja keuangan perusahaan plat merah yang bergerak di sektor infrastruktur agar kembali sehat.

“Saya sudah bicara dengan Pak Basuki Menteri PUPR. Pak Basuki sangat setuju, kita konsolidasi karya-karya ini yang sejenis dan punya expertise. Nah, kita sekarang tentu sudah kerja sama untuk mereview BUMN mana, fokus di mana,” ucapnya.

Lebih lanjut, ia ungkapkan, pihaknya tengah melakukan review terhadap aset-aset perusahaan karya plat merah. Dimana aset yang tidak berhubungan dengan fokus bisnisnya akan dikonsolidasikan.

“Jangan misalnya karya titik-titik, jalan tol ikut, pembangunan kilang ikut, pembangunan gedung ikut, pembangunan pelabuhan ikut, padahal bukan expert-nya,” jelasnya.

Namun demikian, Erick masih bungkam ketika ditanya soal perusahaan karya plat merah apa yang akan dimerger. Ia menerangkan, semua proses masih dalam tahap diskusi dengan Kementerian PUPR.

“Ini kan masih duduk bersama dengan Pak Basuki, kementerian, supaya BUMN Karya ini punya expertise ya, jadi bukan salah dan benar. Kita ingin BUMN yang jago bikin gedung, jago bikin gedung. Jago bikin air bersih, bikin air bersih. Jangan palugada, apa lu mau gua ada, udah nggak zamannya,” tegasnya.

Erick menyatakan bila proses restrukturisasi dan merger sejumlah perusahaan karya itu ditargetkan eksekusinya di tahun ini.

“Kebetulan BUMN Karya ini kita sudah mendorong 3 tahun yang lalu, tetapi waktu itu momennya belum. Karena itu sekarang momen yang tepat kita menggabungkan atau merestrukturisasi dengan baik,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kinerja keuangan BUMN Karya tercatat masih dalam tren yang memburuk. Sepanjang 2022 misalnya, lima perusahaan BUMN Karya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki nilai utang hingga Rp287,03 triliun.

BUMN-BUMN karya yang mencatatkan utang tersebut yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), WIKA, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT Hutama Karya (Persero). Laporan keuangan yang memburuk salah satunya disebabkan oleh pengerjaan proyek-proyek infrastruktur dalam skala besar selama beberapa tahun terakhir.

 

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *