Rencana Dedolarisasi Makin Nyata, Kini Giliran Argentina Pakai Yuan

(Foto: Net)

Jakarta – Pemerintah Argentina mengumumkan bahwa pihaknya akan mulai membayar transaksi impor dari Tiongkok dengan menggunakan yuan ketimbang dengan dolar AS. Hal ini, menurut pemerintah Argentina, dilakukan dalam rangka menangani semakin menipisnya cadangan dolar AS yang dimiliki pemerintah Argentina.

Dikutip dari Reuters, Kamis, 27 April 2023, jumlah transaksi impor yang dibayarkan Argentina dalam yuan pada bulan April saja setara dengan USD1 miliar. Dimana untuk selanjutnya, sekitar USD790 juta impor bulanan akan terus dibayarkan dalam yuan.

Menteri Ekonomi Argentina Sergio Massa, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil juga dalam rangka meringankan arus keluar dolar. Keputusan itu diambil saat Argentina tengah berjuang melawan tingkat kritis dalam cadangan dolarnya di tengah penurunan tajam ekspor pertanian yang disebabkan oleh bencana kekeringan, serta ketidakpastian politik menjelang pemilu tahun ini.

Pada November tahun lalu, Argentina memperluas pertukaran mata uang dengan Tiongkok dengan nilai USD5 miliar sebagai upaya untuk memperkuat cadangan devisa Argentina. Kesepakatan antara Argentina dan Tiongkok itu pun memungkinkan Argentina untuk memajukan, dengan pesanan dalam mata uang yuan disahkan dalam 90 hari dari standar sebelumnya yang selama 180 hari.

Sebagai informasi, isu penggunaan yuan sebagai mata uang untuk transaksi perdagangan global telah lama dibahas oleh negara-negara di dunia untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS atau dedolarisasi. Mengingat Tiongkok telah menjadi negara eksportir terbesar, yang sekaligus menjadi negara importir terbesar di dunia.

Tak hanya dengan negara para bintang olahraga sepak bola tersebut, Tiongkok juga telah lama berdiskusi dengan Arab Saudi untuk melakukan pembelian minyak dengan menggunakan mata uang yuan. Tiongkok sendiri adalah pasar minyak terbesar bagi Arab Saudi.

Dan bila diskusi dengan Arab Saudi mencapai kesepakatannya, maka bukan tidak mungkin permintaan akan dolar AS dapat tergerus hingga USD10 miliar lebih. Pasalnya, kontrak Saudi Aramco dengan perusahaan Tiongkok untuk penjualan minyak diprediksi mencapai USD10 miliar.

Di samping Argentina dan Saudi Arabia, ada pula Brasil yang telah sepakat untuk melakukan transaksi perdagangan dalam mata uang yuan dan mata uang Brasil, real.

“Harapannya adalah ini akan mengurangi biaya, mempromosikan perdagangan bilateral yang lebih besar dan memfasilitasi investasi,” ucap Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Brasil (ApexBrasil) dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP.

Kesepakatan antara Tiongkok dengan Brasil sendiri memiliki nilai yang sangat besar, hingga menembus angka USD171,49 miliar. Hal ini berarti ada permintaan dolar sebesar USD171 miliar yang hilang dalam perdagangan global.

 

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *