Jakarta – Kinerja yang cukup menawan ditunjukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam setahun terakhir. Setahun lalu, tepatnya 31 Agustus 2020, IHSG berada di level 5.238. Namun di 31 Agustus 2021, IHSG sudah berada di level 6.150 atau mengalami kenaikan 17,41%.
Program vaksinasi yang terus berjalan, diikuti dengan menguatnya perekonomian nasional menjadi salah satu faktor pendukung kebangkitan IHSG.
“Pasar modal kondisinya sudah membaik, stabil. Penghimpunan dana hingga 27 Juli 2021, mencapai Rp116,6 triliun, dengan 27 emiten baru yang sudah melakukan IPO,” kata Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Triwulan III 2021, awal Agustus lalu.
Kinerja saham perbankan terlihat relatif stabil dalam setahun terakhir, walau dalam pergerakan yang cukup dinamis. Itu terlihat dari performa indeks acuan saham perbankan (Indeks infobank15) yang berada di level 935,31 pada 31 Agustus 2021. Dibandingkan 1 September 2020, yang ketika itu tercatat berada di level 900,34, indeks infobank15 menguat 3,88%.
Sementara, per Agustus 2021, saham bank yang mengisi indeks infobank15 mengalami perubahan. Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank Danamon Indonesia (BDMN), Bank CIMB Niaga (BNGA), Bank Syariah Indonesia (BRIS), dan Bank China Construction Bank Indonesia (MCOR) masuk ke dalam indeks infobank15 menggantikan Bank Capital Indonesia (BACA), Bank Mestika Dharma (BBMD), Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM), Bank Maspion Indonesia (BMAS), dan Bank Mega (MEGA).
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Majalah Infobank melakukan peninjauan berkala atas komponen indeks infobank15 dengan melihat penilaian dari rating bank dan ukuran good corporate governance (GCG), serta memperhatikan aktivitas transaksi seperti nilai transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi, kapitalisasi pasar, rasio free float saham. (Ari Nugroho)