Jakarta – Pada Kamis, 10 November 2022 di Google Cloud Next: Jakarta, Google Cloud dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) selaku penyedia infrastruktur pusat data dan colocation terkemuka di Indonesia, mengumumkan kolaborasi untuk mendukung perusahaan dalam mengatasi tantangan migrasi IT yang membatasi inovasi berbasis data.
DCII telah mengembangkan inovasi cloud hybrid lokal yang disebut DCI Enterprise Database Solution (EDS), yang akan tersedia sebagai managed services di Google Cloud Marketplace. Solusi DCI EDS dirancang untuk perusahaan-perusahaan dengan database khusus yang databasenya tidak dapat dengan mudah dipindahkan ke cloud, namun tetap mendapatkan manfaat dari layanan berbasis cloud yang mana juga memerlukan akses ke data yang disimpan dalam sistem DCI EDS ini. Dengan meletakan database khusus mereka di DCI EDS, perusahaan dapat lebih efektif dengan memanfaatkan analisis data, kecerdasan buatan (AI), dan machine learning di Google Cloud untuk melayani pelanggan mereka dengan lebih baik dan mendapatkan keunggulan kompetitif baru.
“Kompleksitas, biaya, dan risiko yang terkait dengan migrasi IT seringkali menghalangi keberhasilan transformasi digital. Pada saat yang sama, tidak masuk akal bagi perusahaan untuk membeli peralatan mereka sendiri, yang mungkin tidak akan mereka gunakan dalam jangka panjang, membutuhkan pengeluaran modal yang signifikan, dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dikirim,” ungkap Toto Sugiri selaku Pendiri dan Presiden Direktur DCI Indonesia, melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 November 2022.
“Untuk membantu mereka mengatasi masalah ini dan mengambil langkah signifikan menuju modernisasi database mereka untuk masa depan cloud native, kami telah bekerja sama dengan Google Cloud untuk merancang solusi server-as-a-service yang fleksibel. Kami sangat antusias untuk memperkenalkan DCI EDS, yang akan disiapkan untuk mendorong migrasi database khusus yang selama ini menghambat kemampuan perusahaan untuk mewujudkan manfaat penuh dari cloud,” tambah Toto.
Sementara itu, Megawaty Khie selaku Country Director Google Cloud Indonesia menyampaikan bahwa perkembangan ekonomi digital Indonesia membuka peluang bagi perusahaan untuk terus tumbuh dengan memenuhi ekspektasi pelanggan mereka terhadap aplikasi digital yang selalu aktif, mudah digunakan, aman, dan dapat dikustomisasi.
“Perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia telah bekerja sama dengan kami untuk membangun aplikasi dengan kriteria tersebut di cloud, tetapi kemudian terhambat oleh adanya silo data (kumpulan data informasi perusahaan yang memiliki akses terbatas), serta hambatan kinerja karena aplikasi tersebut berjalan di database lokal lama,” ucap Megawaty.
“Dengan DCI, kami menciptakan solusi infrastruktur terbuka yang akan membantu perusahaan mengatasi hambatan ini dan menuju ke fase transformasi digital berikutnya. Dengan DCI EDS, mereka dapat mengoptimalkan penggunaan model operasi cloud – model yang dapat meningkatkan kecepatan inovasi dan memberikan efisiensi biaya, tanpa pengadaan perangkat keras atau mempertaruhkan waktu henti aplikasi.”
Selain perangkat keras canggih dan akses latensi rendah terintegrasi ke Google Cloud, DCI EDS juga menyediakan:
● Infrastruktur database tersertifikasi yang terkelola sepenuhnya: Manajemen infrastruktur menyeluruh, termasuk komputasi, penyimpanan, jaringan, serta operasi pusat data yang terkelola sepenuhnya seperti daya, pendinginan, dan fasilitas.
● Dukungan dan penagihan terintegrasi: Pengalaman pengguna yang baik dengan dukungan infrastruktur, termasuk Perjanjian Tingkat Layanan (SLA) yang ditentukan untuk respons awal, SLA tingkat perusahaan yang ditentukan untuk waktu aktif perangkat keras dan ketersediaan interkoneksi, cakupan 24/7 untuk semua masalah Prioritas 1 dan 2, serta penagihan terpadu di Google Cloud dan DCI EDS.
● Kemampuan untuk menjalankan beban kerja yang menuntut: Arsitektur dengan biaya yang efisien dan berskala berdasarkan server x86 yang canggih dan penyimpanan yang tangguh serta berkinerja tinggi. Sembilan opsi server akan ditawarkan dalam beberapa konfigurasi yang mendukung sebagian besar sistem operasi utama perusahaan. Server fisik akan ditempatkan di pusat data DCI di Indonesia.
● Perlindungan data terdepan di industri: Mematuhi persyaratan kepatuhan yang ketat dengan sertifikasi industri seperti ISO, PCI DSS, dan HIPAA.
Editor: Steven Widjaja