Harvard Business School Jadikan DBS Teladan Untuk Transformasi Digital

(Foto: Dok. DBS)

Singapura – DBS Bank Ltd (DBS) terus dipandang dan menjadi teladan transformasi. Harvard Business School (HBS) menjadi lembaga pendidikan terbaru yang mencatatkan keberhasilan perjalanan transformasi digital DBS dalam sebuah studi kasus.

Kisah DBS saat ini menjadi salah satu materi yang diajarkan dalam program Master of Business Administration (MBA) HBS dan kelas pendidikan eksekutifnya oleh Prof. Ranjay Gulati selaku guru besar administrasi bisnis lulusan Paul R. Lawrence Angkatan 1942. Prof. Ranjay Gulati adalah salah satu dari sepuluh ilmuwan ekonomi dan bisnis yang paling banyak dikutip oleh ISI-Incite dalam satu dasawarsa. Ia juga penulis enam buku terlaris tentang strategi, efektivitas organisasi, dan kepemimpinan dalam organisasi.

“Bisnis perlu melakukan transformasi diri untuk dapat bersaing di pasar yang berubah cepat. Saya tertarik mempelajari bagaimana DBS dapat melakukan transformasi diri secara sukses, dan mengetahui apa yang mereka lakukan, serta bagaimana mereka menerapkannya. Melalui banyak percakapan dengan eksekutif bank, yang tampak dengan sangat jelas adalah elemen transformasi digital dan fokus pada tujuan dan bagaimana hal itu meresap ke setiap tataran organisasi,” tutur Ranjay, dikutip Jumat, 3 Februari 2023.

“Kesediaan pemimpin untuk menyediakan dana dan sarana yang dibutuhkan untuk perubahan memungkinkan pembangunan ‘daya’ inovasi tenaga kerja untuk menciptakan budaya startup, sebuah prestasi luar biasa bagi organisasi yang terdiri atas 33.000 tenaga kerja,” tambahnya.

Di satu sisi, CEO DBS Piyush Gupta mengatakan bahwa transformasi budaya dari lingkungan kerja yang kaku menjadi lebih dinamis dan menyerupai startup ini membutuhkan pembinaan SDM yang berkesinambungan.

“Untuk membuat perubahan itu terjadi dalam skala besar, kami harus mendidik karyawan kami tentang cara menggunakan perangkat inovasi dan memberi mereka kesempatan menggunakan perangkat itu di lingkungan aman untuk mengambil risiko. Pergeseran budaya secara efektif itu diciptakan melalui suatu program budaya yang berperan penting dalam keberhasilan kami sejauh ini, dan akan menjadi kunci saat kami mengarungi berbagai gangguan di industri kami ke depan,” jelas Piyush.

Studi kasus HBS disusun dalam rentang waktu 15 bulan melalui serangkaian wawancara antara Prof. Ranjay Gulati dan tim kepemimpinan DBS. Piyush Gupta juga diwawancarai dalam episode podcast serial terbaru Prof. Ranjay Gulati bertajuk “Deep Purpose” pada Desember 2022. Percakapan tersebut melengkapi studi kasus dan merangkum dengan baik tahap perkembangan DBS, transformasi digital, membangun perusahaan teknologi, menjadi perusahaan yang berpusat pada pelanggan, serta gaya kepemimpinan Piyush Gupta.

Sebagai informasi, DBS dinobatkan sebagai “World’s Best Bank” oleh Global Finance, terbitan finansial berpusat di Amerika Serikat pada 2022. Penghargaan itu menjadi penghargaan ketujuh sebagai bank terbaik di dunia dalam lima tahun terakhir.

DBS juga menjadi satu-satunya perusahaan yang berkantor pusat di Singapura, yang diakui sebagai salah satu dari Top 100 Best Workplaces for Innovators oleh Fast Company di AS.

Beberapa lembaga lain yang menuliskan studi kasus tentang DBS termasuk INSEAD, International Institute for Management Development (IMD), IESE, Singapore Management University, dan Nanyang Technological University.

 

Editor: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *