Trump Perang Dagang dengan Prancis Akibat Pajak Digital

Jakarta-Pemerintah AS bersiap untuk meningkatkan tarif hingga 100% atas barang impor asal Prancis senilai US$2,4 miliar, seperti champagne, tas tangan, keju, dan produk lainnya. Kebijakan ini diambil AS karena pajak layanan digital oleh Prancis akan merugikan perusahaan teknologi AS.

Pajak Prancis pun dinilai tidak konsisten terhadap prinsip-prinsip kebijakan pajak internasional, seperti yang dinyatakan Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) melalui penyelidikan “Bagian 301”.

Serta akan sangat memberatkan bagi perusahaan-perusahaan AS yang terpengaruh, seperti Google, Facebook, Apple, dan Amazon.

Luar biasanya lagi, menurut pejabat perwakilan dagang AS USTR Robert Lighthizer, AS direncanakan akan melakukan peningkatan tarif barang impor terhadap tiga negara lainnya, yakni Austria, Italia, dan Turki. Kini penyelidikan sedang dilakukan AS pada ketiga negara itu.

“USTR berfokus pada melawan proteksionisme yang berkembang di negara-negara anggota UE, yang secara tidak adil menargetkan perusahaan-perusahaan AS,” ujar Lighthizer, dikutip dari Reuters, Selasa (3/12/2019).

USTR juga mengatakan akan mengumpulkan komentar dari publik mengenai daftar tarif yang diusulkan serta opsi untuk mengenakan biaya atau pembatasan pada layanan Prancis pada 14 Januari 2020, lewat audiensi bersama masyarakat yang dijadwalkan pada 7 Januari. Namun, itu tidak menentukan tanggal efektif untuk berlaku tarif pajak 100% yang diusulkan.

Sontak rencana ini mendapat dukungan dari anggota parlemen AS dan kelompok industri teknologi AS, yang telah lama berpendapat bahwa pajak tersebut secara tak adil menargetkan perusahaan-perusahaan AS.

“Pajak layanan digital Prancis tidak masuk akal, proteksionis, dan diskriminatif,” ujar Senator Charles Grassley dan Ron Wyden, dari partai Republik dan Demokrat, pada Komite Keuangan Senat AS, dalam sebuah pernyataan bersama.

Daftar USTR menargetkan beberapa produk impor yang sebelumnya terhindar dari tarif 25% yang dikenakan AS, termasuk anggur, tas tangan, dan produk kecantikan dari brand mewah seperti LVMH atau L’Oreal.

Keju Gruyere, yang sempat terhindar dari tarif USTR akan ditargetkan untuk bea masuk 100%, bersama dengan banyak keju lainnya.

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *