Inflasi Meroket 276,2%, Rakyat Argentina Mengais Sampah Untuk Makan

Inflasi yang tak terkendali membuat warga Argentina rela mengais sampah untuk makan. (Foto: Istimewa)

Jakarta – Kelewat tingginya biaya hidup di Argentina membuat sejumlah warga Argentina terpaksa mengumpulkan sampah sisa buah dan sayuran. Ini terpaksa dilakukan mereka karena banyak dari mereka yang tidak punya cukup uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Dikutip dari Reuters, Selasa (19/3), Argentina sedang diterpa inflasi sangat parah yang membuat biaya hidup di negeri para juara sepak bola itu semakin meningkat. Data terbaru menunjukkan, level inflasi 12 bulan sampai Februari 2024 masih berada di 276,2%.

Sebelumnya pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Javier Milei memang sedang berusaha keras untuk menekan angka inflasi tiga digit ini dengan melakukan berbagai langkah strategis. Termasuk di antaranya melakukan pemotongan belanja negara, menargetkan subsidi untuk berbagai sektor seperti utilitas dan transportasi, serta berupaya menyederhanakan program kesejahteraan.

Cara ini memang meningkatkan keuangan negara dengan sangat efektif. Namun dalam prosesnya kebijakan ini bisa sangat menekan masyarakat. Bahkan, dalam sebuah laporan bulan lalu terlihat angka kemiskinan di Argentina telah melonjak ke level hampir 60%, dari 40% pada tahun sebelumnya.

Untuk bertahan hidup, akhirnya banyak warga Argentina mulai mengais kontainer sampah tempat sisa buah dan sayur untuk kemudian dimakan. Mirisnya lagi, banyak di antara para pengais sampah ini merupakan orang lanjut usia.

“Kami memiliki beberapa kontainer di belakang tempat sampah dibuang dan ketika anda membawa sebuah kota (sampah buah-sayur), anda akan didatangi 20 orang untuk melihat apa yang bisa mereka bawa sebagai sepiring makanan ke meja mereka,” kata seorang penjual buah dan sayur di Buenos Aires, Sandra Boluch.

“Sebenarnya ini adalah sesuatu yang sangat sulit, sangat menyedihkan karena ada banyak orang (yang mengais sampah) dan banyak (di antara mereka) orang lanjut usia,” tambahnya lagi.

Keresahan juga disampaikan seorang warga bernama Ines Ambrosini yang mencoba berbelanja di pasar grosir untuk mendapatkan penawaran harga lebih baik. Namun, ia tidak mengelak jika kenaikan harga makanan saat ini sudah sangat parah.

“Dampak dari kenaikan harga makanan sangat brutal,” ucap Ines.

“Semuanya membutuhkan banyak uang, makanan, buah-buahan, sayur-sayuran, daging, produk susu. Datang ke pasar-pasar (grosir) ini membantu anda sedikit lebih menjaga isi dompet,” pungkasnya.

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *