Jakarta – Guna meningkatkan pelayanan dan mendukung bisnis berlandaskan environment, social, dan governance (ESG) di Indonesia, Bank DBS Indonesia (Bank DBS) memberikan pinjaman jangka pendek senilai Rp500 miliar kepada eFishery sebuah perusahaan startup aquatech pertama di Indonesia. Pendanaan ini menjadi yang pertama kali dilakukan Bank DBS pada sektor aquatech.
Kunardy Lie, Director of Institutional Banking Group Bank DBS mengungkapkan kebahagiaannya dapat memberikan pinjaman modal kerja kepada eFishery. Menurutnya, eFishery sangat visioner dalam memanfaatkan inovasi teknologi dalam memodernisasi ekosistem akuakultur dengan berfokus pada tambak udang dan ikan.
“Kami berharap pendanaan ini dapat mempercepat ekspansi bisnis eFishery, meningkatkan kualitas, dan produktivitas pembudidaya ikan dan udang, serta menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” kata Kunardy dalam keterangan resminya, Senin, 10 Oktober 2022.
Baca juga: Gantikan Paulus Sutisna, Lim Chu Chong Pimpin Bank DBS Indonesia
eFishery berfokus pada pembudidayaan ikan-ikan air tawar dan udang, serta menaungi puluhan ribu pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan inovasi teknologi untuk mentransformasikan model bisnis yang tradisional menjadi lebih modern dan terjangkau. Diharapkan dengan adanya pendanaan ini, eFishery dapat meningkatkan produksi dan jangkauan bisnisnya sampai 300%.
“Kami berterima kasih kepada Bank DBS Indonesia atas kepercayaannya terhadap eFishery sehingga membuat kami menjadi perusahaan aquatech pertama yang mendapatkan pinjaman dana untuk merealisasikan rencana strategis kami. Sejalan dengan visi kami untuk merevolusi sektor akuakultur dan meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, pembiayaan ini akan membantu mengakselerasi proses tersebut. Dengan adanya dukungan ini, kami akan mengembangkan produk dan layanan kami ke kancah internasional dan memberikan dampak yang lebih besar lagi ke sektor pangan,” ujar Gibran Huzaifah, Co-Founder dan CEO eFishery pada kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, Food and Agriculture Organization (FAO) menjelaskan bahwa akuakultur menjadi salah satu sektor yang tumbuh paling pesat selama 40 tahun terakhir dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 18,7%. Dengan ini, Indonesia diprediksi akan menjadi pemimpin dalam skala global di sektor akuakultur karena sumber daya alam yang mumpuni. (*) Fatin