Jakarta – Di era krisis seperti saat ini, peran seorang pemimpin sangatlah penting. Pemimpin akan sangat menentukan kemana arah kebijakan akan tertuju untuk bisa survive di tengah krisis. Agus Martowardojo sebagai Senior Banker serta mantan Menteri Keuangan RI dan Gubernur Bank Indonesia, menyampaikan ada tiga hal kunci yang perlu dimiliki seorang pemimpin sebagai landasan keberhasilan kepemimpinan.
Pertama, seorang pemimpin perlu memiliki “head”. “Head” yang berarti pikiran, logika, atau kemampuan analisa yang baik perlu dimiliki oleh seorang pemimpin untuk dapat memimpin dengan kapasitas intelektual yang baik.
“Seorang pemimpin itu harus kompeten serta punya pengalaman dan value. Dia tentu harus memiliki wawasan yang bagus terkait perusahaan atau bidang yang ia pimpin. Dari sini, kemampuan analisanya terhadap suatu persoalan dapat terbentuk dengan baik,” ujar Agus di sesi Leadership Sharing pada Top 100 CEO’s and The Next Leaders Forum 2022 yang diadakan Majalah Infobank di Pullman Jakarta Indonesia Thamrin, Rabu, 23 November 2022.
Lalu, menurutnya, faktor “head” saja tidaklah cukup untuk membuat perubahan positif dalam proses kepemimpinan. Ada faktor kedua, yakni “heart” yang menjadi penentu keberhasilan komunikasi sebuah tim. Bagi Agus, komunikasi adalah hal vital dalam kesuksesan kepemimpinan, apalagi pada era krisis.
“Seorang leader itu harus cerdas, namun kalau dia cerdas, tapi tidak punya hati, maka dia tak akan kemana-mana. Hati ini bicara soal bagaimana dia berempati, bagaimana dia bersosialisasi dengan yang lainnnya,” terang Agus.
Ketika seorang pemimpin sudah memiliki kecerdasan dan pengalaman serta kapasitas empati dan komunikasi yang baik, maka faktor guts atau insting lah yang akan menjadi penentu akhir keberhasilan suatu kepemimpinan. Faktor guts berdampak besar pada bagaimana sebuah keputusan diambil dan diterapkan.
“Dua hal di atas harus ditopang oleh guts atau insting. Mereka harus punya insting yang kuat, dimana mereka butuh mengambil keputusan sangat cepat dan ketika sudah diambil dia harus bisa memegang teguh itu keputusannya.”
“Jadi tiga hal ini perlu kita pegang terus kuat-kuat dalam track record kepemimpinan kita di dunia profesional ini,” tutupnya.
Penulis: Steven Widjaja
