Surabaya – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo terus mendorong pelaku industri ekonomi keuangan syariah agar memanfaatkan layanan kredit digital untuk turut serta mengembangkan sektor ekonomi syariah.
Dody menyebut, para pelaku usaha dapat memanfaatkan platform perdagangan secara online (e-commerce) untuk meningkatkan bisnis mereka ke depan. Sebab menurutnya segmen e-commerce di Indonesia sedang tumbuh signifikan.
“Untuk e-commerce kita lihat kredit melalui platform digital angka hingga Agustus ini tumbuhnya 105 persen secara year on year. Jadi kita bicara apapun platrom digital naiknya satu atau satu setengah kali setiap bulan,” jelas Dody pada acara rangkaian Festival Ekonomi Syariah Indonesia (FESyar) regional timur di Surabaya, Kamis 7 November 2019.
Dengan kolaborasi yang tercipta antara pelaku usaha dan e-commerce diharap semakin mendorong industri keuangan syariah untuk tumbuh. Terlebih Industri keuangan syariah di Indonesia dari masa ke masa kini semakin tumbuh dan berkembang.
Tercatat pada awal tahun 2019 kontribusi aset industri keuangan syariah telah mencapai 8,71% dari total aset industri keuangan nasional atau sebesar Rp1.359 triliun. Dari total aset industri tersebut, pasar modal syariah berkontribusi paling besar yaitu sebesar 56,2%, disusul perbankan syariah sebesar 36,3% dan industri keuangan non-bank syariah sebesar 7,5%. Untuk sektor pasar modal syariah, jumlah saham syariah saat ini telah mencapai 53,6% atau sebesar Rp3.834 triliun dari seluruh saham yang tercatat di pasar modal.
Dody menambahkan, perkembangan industri keuangan syariah yang masih cukup pesat ini kini semakin didorong oleh menggeliatnya pertumbuhan industri halal. Meningkatnya permintaan pada produk barang dan jasa yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti wisata halal, kuliner, kosmetik, farmasi dan fashion Islami, tentu akan semakin membuat semarak perkembangan bisnis halal di Indonesia. Dengan kecenderungan ini Dody menekankan pentingnya kolaborasi yang memadai secara kuantitas dan kualitas. (*)