Tingkat Rekrutmen Pegawai Tetap Stabil di Tengah Badai PHK, Ini Buktinya

Sales Director Jobstreet Indonesia, Wisnu Dharmawan dalam acara peluncuran Laporan Eksklusif Jobstreet by Seek: Rekrutmen, Kompensasi, dan Tunjangan 2025 di Jakarta, Rabu (30/4). (Foto: Dok. TF/SW)

Jakarta – Perusahaan penyedia platform lowongan kerja, Jobstreet by Seek (Jobstreet) merilis laporan terbaru soal tren rekrutmen pegawai di Indonesia. Data terbaru dengan topik “Hiring Compensation and Benefits Report 2025 tersebut adalah hasil survei yang dilakukan Jobstreet Indonesia selama periode September sampai Oktober 2024.

Survei dilakukan terhadap 1.273 responden dari tim talent acquisition perusahaan-perusahaan di Indonesia. Skala perusahaan yang disurvei sendiri terdiri atas small enterprise atau perusahaan kecil dengan porsi sebanyak 30 persen perusahaan, perusahaan menengah 14 persen, dan perusahaan besar 56 persen.

Dimana dikategorikan small enterprise ialah yang memiliki jumlah pegawai kurang dari 50 karyawan, perusahaan menengah sebanyak 50 sampai 100 karyawan, dan perusahaan besar sebanyak lebih dari 100 karyawan.

Hasil laporan itu menunjukkan bahwa tren rekrutmen pekerja di Indonesia secara garis besar cenderung stabil dengan penurunan terjadi pada sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Pada 2022, sebesar 92 persen perusahaan di Indonesia merekrut pegawai baru. Lalu, pada 2023, porsinya naik menjadi 97 persen. Dan pada 2024, porsi perusahaan yang melakukan perekrutan pegawai baru berada di level 94 persen.

“Yang turun itu sebenarnya hanya di segmen small enterprise, ini usaha kecil. Itu persentase perusahaan yang melakukan rekrutmen pegawai baru turun dari 95 persen ke 91 persen,” ujar Sales Director Jobstreet Indonesia, Wisnu Dharmawan dalam acara peluncuran Laporan Eksklusif Jobstreet by Seek: Rekrutmen, Kompensasi, dan Tunjangan 2025 di Jakarta, Rabu (30/4).

Sedangkan porsi aktivitas rekrutmen pada perusahaan skala menengah dan skala besar tetap tinggi, dengan masing-masing sebesar 97 persen dan 98 persen. Wisnu lebih lanjut menjelaskan bahwa pihaknya menemukan adanya peningkatan rekrutmen cukup tinggi untuk jenis pegawai kontrak dan part time.

Data Jobstreet tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan rekrutmen pegawai untuk kategori pegawai tetap paruh waktu dan pegawai kontrak paruh waktu. Pada kategori pegawai tetap paruh waktu, tingkat rekrutmen pegawai meningkat sebesar 56 persen di 2024, 52 persen di 2023, dan 7 persen di 2022.

Sementara pada kategori pegawai kontrak paruh waktu, tingkat rekrutmen berada di level 32 persen di 2024, 17 persen di 2023, dan 15 persen pada 2022. Sedangkan untuk kategori full time dan permanen, tingkat rekrutmen mengalami sedikit penurunan sebanyak 2 persen di 2024 ke 78 persen dari 80 persen di tahun sebelumnya.

“Kita juga tak bisa melihat ini sebagai tren yang sangat besar sekali karena bagaimanapun 78 persen dari karyawan itu ada di kategori full time dan permanen. Sekali lagi ini yang terjadi penurunan hanya di usaha kecil, tapi yang menengah dan besar itu tetap stay,” tegas Wisnu.

Di lain sisi, terkait isu layoff atau PHK massal yang tengah heboh dalam beberapa waktu belakangan, ia mengatakan jika hal itu tak berpengaruh langsung pada aktivitas pasar tenaga kerja Indonesia. Ini dikarenakan tingginya tingkat layoff juga diimbangi dengan tingginya tingkat maintaining dan rekrutmen pegawai dengan skill atau kapasitas baru.

Pada hasil survei Jobstreet di akhir 2023, hanya terdapat 28 persen perusahaan yang melakukan pengurangan workforce. Namun, di survei terbaru yang dilakukan pada akhir tahun 2024 ini, ada 42 persen perusahaan melakukan pengurangan workforce.

“Tapi apakah dampaknya menjadi buruk? Ternyata tidak, karena perusahaan itu dari yang kita survei, 90 persen dari perusahaan itu tetap mempertahankan maupun meningkatkan jumlah karyawannya. Jadi, di satu sisi ada penurunan, melakukan workforce reduction. Di sisi lain, mereka juga hiring untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan jumlah karyawan mereka,” jelas Wisnu.

Pihaknya turut mengungkapkan 10 besar jenis spesialisasi tenaga kerja yang tetap stabil mengalami perekrutan pegawai. Tiga besar di antaranya yakni admin dan HR, accounting, serta marketing atau branding.

Sementara terkait kenaikan gaji dan promosi jenjang karier, Jobstreet menemukan penurunan. Ini diperkirakan sebagai dampak dari “recovery cost” pasca pandemi di tahun 2023. Jumlah perusahaan yang memberikan kenaikan gaji di 2022 berada di level 76 persen, di 2023 86 persen, dan 2024 turun ke level 75 persen.

Lalu, jumlah perusahaan yang memberikan promosi pegawai di 2022 sebesar 52 persen, di 2023 sebesar 67 persen, dan 2024 turun ke 62 persen.

Meskipun demikian, pemberian bonus kepada karyawan tercatat mengalami peningkatan. Rata-rata bonus yang diterima pegawai di 2023 ialah 2,4 kali gaji bulanan. Sedangkan di 2024, rata-rata bonus yang diterima ialah 2,9 kali gaji bulanan.

Penulis: Steven Widjaja

Recommended For You

About the Author: Ari Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *