
Jakarta – Penyedia dompet digital, Dana Indonesia dan perusahaan pemilik layanan pembayaran digital Alipay, Ant International kembali meluncurkan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, sebuah program yang berfokus pada pemberdayaan pengusaha UMKM perempuan non disabilitas dan penyandang disabilitas melalui pelatihan, pendampingan, serta kompetisi bisnis.
Periode pendaftaran bagi UMKM yang ingin ikut SisBerdaya dan DisBerdaya di tahun ketiga ini dibuka selama 7 Mei sampai 29 Mei 2025 melalui link Bit.ly/SISBERDAYA2025 atau bisa juga melalui aplikasi Dana.
Sejak diluncurkan pada 2023 lalu, SisBerdaya dan DisBerdaya telah memberdayakan lebih dari 4.000 UMKM di seluruh Indonesia. Program SisBerdaya dan DisBerdaya yang bertujuan memperkuat sektor UMKM yang dijalankan oleh perempuan non disabilitas dan penyandang disabilitas tersebut melengkapi pelaku UMKM wanita melalui tiga pilar utama, yakni teknologi, kewirausahaan, dan kesetaraan gender.
Untuk kurikulum pembelajaran teknologi sendiri, SisBerdaya dan DisBerdaya akan memberikan pembelajaran tentang teknologi AI untuk UMKM, business model canvas, pembayaran digital, pemasaran digital, dan lainnya.
Di tahun ini, program SisBerdaya dan DisBerdaya menargetkan 5.000 peserta pelaku UMKM wanita dari seluruh Indonesia. Target jumlah peserta ini naik dari dua tahun sebelumnya yang secara kumulatif telah mencapai 4.000 pelaku UMKM wanita.
“Insyaallah 5.000 peserta mendapatkan pelatihan yang secara online dari seluruh Indonesia. Dibandingkan jumlah peserta tahun lalu itu ada sekitar 2.000 pelaku UMKM wanita. Jadi, kita double ini targetnya,” ujar Director of Communications Dana Indonesia, Olavina Harahap kepada Infobanknews di sela-sela acara konferensi pers SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 di Jakarta, Rabu (7/5).
Lebih lanjut, Olavina menjelaskan bahwa kerja sama antara pihaknya dengan Ant International di program pemberdayaan pelaku UMKM wanita ini dilakukan secara komprehensif, mulai dari penyelenggaraan program, penyusunan kurikulum, pelaksanaan program, hingga pendanaan bagi pelaku UMKM.
“Ant International juga banyak membantu dari sisi networking untuk pelaku UMKM itu. ‘Kan kita mitranya banyak ya. Jadi, network-nya mereka siapa, network kita siapa, kita kumpulkan,” imbuhnya.
Pada 2023, SisBerdaya dan DisBerdaya mencatatkan jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 2.718 peserta. Masih di tahun yang sama, finalis dari program tersebut mencatatkan rata-rata peningkatan produksi sebesar 126 persen dengan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 113 persen.
Sedangkan di 2024, program pemberdayaan pelaku UMKM wanita ini tercatat memiliki 37 peserta yang adalah penyandang disabilitas. Tingkat kepuasan finalis terhadap program tercermin dari nilai Net Promotor Score (NPS) yang sebesar 4,93 dari 5,00, dimana 99 persen partisipan menyatakan pendanaan melalui program SisBerdaya membantu bisnis mereka.
“Kami cukup berbangga tahun lalu salah satu pemenang SisBerdaya mengalami kenaikan omset sampai 900 persen. Maka, tahun ini peluncuran program SisBerdaya makin diperkuat melalui kolaborasi antara Dana dan Kementerian Investasi/BKPM,” ucap CEO dan Co-Founder Dana Indonesia, Vince Iswara.
Sinergi dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM
Dana Indonesia tak hanya menyediakan akses ke layanan keuangan digital, namun juga membuka peluang bagi pelaku usaha mikro untuk tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan di era ekonomi digital.
Selaras dengan agenda pemerintah dalam mendorong adopsi Digital Public Infrastruktur (DPI), Dana Indonesia telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan BKPM guna mempermudah integrasi UMKM ke dalam ekosistem digital berbasis Nomor Induk Berusaha (NIB).
Verifikasi NIB ini diharapkan mempercepat akses UMKM terhadap layanan pembayaran digital. Sedangkan bagi UMKM yang belum mempunyai NIB, Dana Indonesia bersama BKPM juga menyediakan kemudahan dalam proses pendaftaran usaha.
“Dengan integrasi ini, proses verifikasi bagi pelaku usaha yang ingin mendigitalisasi bisnisnya akan berlangsung lebih cepat, sinkronisasi data usaha lebih valid, dan pengawasan BKPM kepada pelaku usaha jadi lebih optimal,” tukas Vince.
Penulis: Steven Widjaja